Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bank Indonesia Keluarkan Sekuritas Rupiah alias SRBI, Apa Itu?

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia alias SRBI. Apa maksudnya?

24 Agustus 2023 | 19.07 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia alias SRBI. Apa maksudnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami mengeluarkan SRBI," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI Agustus 2023 di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. "Kenapa disebut sekuritas? Karena ini sekuritisasi dari SBN (Surat Berharga Negara) yang dimiliki BI."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perry menjelaskan, BI memiliki lebih dari Rp 1.000 triliun SBN yang kemudian disekuritisasi dan dijadikan underlying. Adapun SRBI akan diterbitkan dengan tenor pendek sampai 12 bulan.

Lebih jauh, Perry membeberkan, SRBI memiliki suku bunga menarik. Nanti, kata dia, tentu akan dilakukan variable rate tender. "Nah, ini SRBI bisa didagangkan di pasar sekunder," tutur Perry.

Perbankan nantinya bisa mengikuti lelang. Dia menuturkan, yang bisa mengikuti lelang biasanya adalah primary dealer BI.

"Nah, para eksportir atau investor luar negeri boleh nitip untuk bidding kepada BI dan kami variable rate tender," ungkap Perry.

Menurut Perry, SRBI adalah upaya Bank Indonesia dalam memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio.

"Serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying," tutur dia.

 

 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus