Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia meluncurkan jurnal hukum dan kelembagaan, Journal of Central Banking Law and Institutions (JCLI). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan JCLI diterbitkan untuk mendorong inovasi dan pemikiran terbaik di bidang hukum dan kelembagaan.
"Sehingga berkontribusi positif bagi terciptanya sinergi kebijakan strategis serta bauran kebijakan, baik bagi bank sentral, pemerintah, maupun otoritas lainnya," kata Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis Senin, 31 Januari 2022.
Menurutnya, BI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan keilmuan di dunia akademik termasuk riset dan pembelajaran, tidak hanya di BI tapi juga bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Komitmen ini, kata dia, sekaligus sebagai bentuk continuous learning, budaya kerja yang terus ditanamkan guna membangun peradaban yang lebih baik.
Dia mengatakan JCLI memiliki cakupan yang lebih luas, tidak hanya mencakup aspek hukum yang menunjang bauran kebijakan bank sentral, namun juga penguatan aspek kelembagaannya. Dalam JCLI dibahas 5 ciri-ciri kelembagaan yang kuat, yaitu independen, interdependen, transparan, akuntabel, dan memiliki fondasi hukum/legal yang kuat.
Adapun JCLI merupakan jurnal ilmiah ketiga yang diterbitkan Bank Indonesia. JCLI terbit tiga edisi dalam setahun dengan Bahasa Inggris, dan dapat diakses melalui https://jcli-bi.org. JCLI melengkapi dua jurnal yang sudah terbit sebelumnya di bidang ekonomi umum yakni Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) yang terindeks Scopus (Q2) dan di bidang ekonomi syariah yakni Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF) yang terindeks Science and Technology Index/SINTA-2.
Dia mengatakan untuk menjadi jurnal ilmiah berkualitas dan bereputasi internasional, keberadaan Managing Editor (ME) dan Co-Managing Editor (Co-ME) yang profesional, dan memiliki jejaring yang luas merupakan aspek penting dalam mengelola sebuah jurnal. JCLI juga memiliki Advisory Board of Editors (ABoE) yang terdiri dari para akademisi dan praktisi dengan kepakaran di bidangnya masing-masing dan berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
Hal ini juga merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan akreditasi nasional yaitu SINTA dan indeksasi SCOPUS secara internasional. Scopus adalah database jurnal-jurnal akademik terpilih dengan standar internasional yang tinggi karena direview secara berkala. SINTA merupakan portal khusus dari Ristekdikti untuk membantu mengakses semua hasil publikasi karya tulis ilmiah, terutama dalam bentuk jurnal.
Baca Juga: 155 Orang Lulus Seleksi Tahap I Calon Anggota Dewan Komisioner OJK
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini