Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bapanas Sebut Harga Telur Kembali Normal setelah Harga Jagung Turun

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bahwa kenaikan harga jagung yang menjadi pakan unggas turut menyumbang naiknya harga telur.

5 Juni 2023 | 20.11 WIB

Pekerja memberi pakan ayam di peternakan ayam petelur Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, 17 Mei 2023. Lebaran sudah usai, tapi harga telur ayam justru terus naik di sejumlah daerah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Perbesar
Pekerja memberi pakan ayam di peternakan ayam petelur Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, 17 Mei 2023. Lebaran sudah usai, tapi harga telur ayam justru terus naik di sejumlah daerah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bahwa kenaikan harga jagung yang menjadi pakan unggas secara tidak langsung turut menyumbang terhadap kenaikan harga telur ayam ras belakangan ini.

"Komponen pembentuk harga telur ayam ini kan 55 persennya adalah jagung, untuk pakannya," kata Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani, di Semarang, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023.

Menurut dia, petani memilih jagung sebagai pakan ayam ras agar telur yang dihasilkan memiliki warna kuning, sehingga begitu harga jagung naik tentu akan berpengaruh ke harga telur.

Namun, kata dia, berdasarkan informasi saat ini sudah ada beberapa daerah penghasil jagung yang mulai panen, seperti di Dompu, Bima, dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Beberapa daerah di NTB, seperti Dompu, Bima, dan Sumbawa dikenal sebagai penghasil jagung, sementara lokasi peternakan ayam terkonsentrasi di Kendal dan Blitar, sehingga butuh biaya transportasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para peternak tidak terlalu dibebani biaya transportasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



"Bapanas punya yang namanya fasilitas distribusi. Jadi, biaya memindahkan jagung dari Dompu, Sumbawa, Bima ke 'sentra layer' di Kendal dan Blitar nih transportnya dibayarin," katanya lagi.

Dengan bantuan fasilitas distribusi itu, kata dia, para peternak tidak terlalu dibebani biaya transportasi pengangkutan jagung, sehingga diharapkan harga telur bisa kembali normal.

"Ini yang masih kami fasilitasi dan juga di beberapa daerah. Tapi, nanti kalau sudah mulai panen dan harga (jagung) sudah mulai turun, ini harganya (telur) pasti kembali normal," katanya pula.

Rachmi mengingatkan bahwa pemerintah melalui Bapanas juga memberikan kesempatan bagi peternak layer (peternak ayam petelur) untuk menikmati keuntungan ketika harga telur meningkat.

"Ketika kemarin kami beli untuk bantuan pangan, harga sudah mulai bagus. Kalau diperhatikan sebelumnya (harga telur, Red.) kan sempat jatuh. Kalau harga jagung naik mereka boleh dong naikin sedikit," kata dia.

Harga komoditas telur di pasaran Kota Semarang normalnya berada di kisaran Rp27.000 per kilogram, tetapi belakangan ini naik menjadi Rp30.000 per kilogram di pasaran, bahkan ada yang lebih.

Pilihan Editor: Harga Telur Tinggi Dipengaruhi Pakan, Bapanas: Daerah Mulai Panen Jagung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus