Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bayar SPP Via Gopay, Gojek: Tidak Ada Kaitan dengan Kemendikbud

Manajemen Gopay mengklaim pembayaran SPP melalui pemanfaatan fitur GoBills merupakan inisiatif perluasan penggunaan layanan.

19 Februari 2020 | 05.45 WIB

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Direktur MRT Jakarta William Syahbandar dan Gojek meresmikan transit plaza di samping Poins Square Lebak Bulus untuk tempat pick up dan drop off ojek online, Selasa, 15 Oktober 2019.
Perbesar
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Direktur MRT Jakarta William Syahbandar dan Gojek meresmikan transit plaza di samping Poins Square Lebak Bulus untuk tempat pick up dan drop off ojek online, Selasa, 15 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Gopay mengklaim pembayaran SPP melalui pemanfaatan fitur GoBills merupakan inisiatif perluasan penggunaan layanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Head of Corporate Communication GoPay,  Winny Triswandhani, mengatakan pembayaran SPP via GoBills tidak terkait dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun institusi pemerintah manapun.
 
Untuk pembayaran di ekosistem pendidikan, kata dia, sejak awal tahun 2019 GoPay telah menjalin kerja sama dengan 50 SMK di Jakarta Utara untuk menerapkan transaksi non-tunai melalui kode QR. "GoPay juga telah membantu MI Miftahul Akhlaqiyah menjadi Madrasah pertama di Indonesia yang menggunakan QRIS sehingga dapat menerima pembayaran dari dompet digital manapun hanya melalui satu kode QR. Jadi inisiatif ini tidak ada kaitannya dengan Kemendikbud,” ungkapnya dalam keterangan resmi tersebut, Selasa 18 Februari 2020. 
 
Selain untuk pembayaran biaya pendidikan, imbuhnya, fitur layanan GoBills juga bisa digunakan untuk membayar berbagai macam tagihan dan layanan publik lainnya, mulai dari tagihan PDAM, listrik hingga pembayaran zakat.
 
“Ke depannya, kami akan terus memperluas layanan pembayaran digital ini dan terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak yang memiliki kesamaan misi untuk meningkatkan pembayaran non-tunai di Indonesia,” jelas Winny.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Plt. Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana saat dimintai komentarnya mengatakan hal itu pada dasarnya  merupakan bagian dari inovasi pihak swasta yang tidak terelakan. Berbagai inovasi teknologi yang terjadi merupakan hal penting untuk terus meningkatkan kemudahan bagi masyarakat, terutama dalam hal ini terkait pembayaran SPP.
 
“Pihak Kemendikbud tentunya mendukung hal ini dan tidak tertutup kemungkinan bagi pihak swasta manapun untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah selama berada di koridor hukum yang tepat dan dapat memperkuat pelayanan masyarakat yang diberikan,” tegasnya.
 
Selain GoPay yang melalui fitur GoBills menjadi salah satu alat bayar SPP, Tokopedia melalui kerjasamanya dengan SEVIMAPay juga menawarkan fasilitas pembayaran biaya pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia. Kampus yang telah bergabung dengan SEVIMAPay akan didaftar secara otomatis sehingga pembayaran tagihan kuliah seperti SPP dan lain-lain dapat dengan mudah dilakukan langsung oleh mahasiswa melalui aplikasi dan website atau aplikasi Tokopedia.


 
Di kesempatan berbeda, salah satu pegiat pendidikan, Prof. Arief Rahman, mengomentari tren penggunaan dompet digital di sejumlah sekolah sebagai hal yang wajar dengan alasan kepraktisan.

“Sistem keuangan yang ada sekarang itu adalah sistem yang sangat beragam, mulai dari pemakaian uang tunai hingga alat bayar online. Jika kondisinya memungkinkan, seperti di sekolah di Jakarta, penggunaan sistem pembayaran online itu boleh dilakukan dengan alasan kepraktisannya,” ujarnya.  

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus