Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA menggelontorkan kredit modal kerja sebesar Rp 7,1 triliun kepada 10 anak usaha dari PT Pupuk Indonesia Persero atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Grup Pupuk Indonesia akan mengalokasikan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan produksi anak usahanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur BCA Rudy Susanto mengatakan bahwa penyaluran kredit ini menunjukkan bahwa perseroan tidak hanya berperan untuk program pemerintah di bidang infrastruktur ataupun manufaktur saja. Perseroan juga terlibat dalam program pembiayaan ketahanan pangan.
“Melalui pembiayaan ini kami berharap dapat memberikan multiplier effect secara langsung kepada masyarakat sekaligus turut memberikan dampak yang siginifikan dalam program ketahanan yang digagas pemerintah,” ujar Rudy, Rabu, 28 November 2018. Hal tersebut disampaikan setelah perjanjian kerja sama pembiayaan disepakati.
Meski penyaluran kredit secara kolektif dari BCA kepada PIHC ini merupakan yang pertama kali, tetapi pembiayaan kepada masing-masing anak usaha telah terjalin selama kurang lebih 10 tahun sebelumnya. Dengan skema pinjaman ini, BCA menilai bahwa risiko kredit menjadi lebih rendah.
Hal itu dikatakan oleh EVP Corporate Banking Group BCA Yuli Melati Suryaningrum. Menurut dia, skema pembiayaan ini juga memperluas jangkauan pemberian kredit perseroan kepada anak usaha PIHC yang belum cukup mapan.
BCA sebelum-sebelumnya hanya memberikan kredit kepada perusahaannya yang besar-besar seperti Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik. "Dengan skema seperti ini, kami bisa menjangkau juga anak usaha PIHC yang lain,” tutur Yuli.
Yuli menerangkan, fasilitas kredit ini BCA akan digunakan oleh PIHC sesuai dengan kebutuhannya modal kerja perseroan, tidak hanya untuk memperkuat arus kas saja. “Sesuai kebutuhan mereka, karena beberapa juga baru selesai bangun pabrik, seperti PKT (Pupuk Kalimantan Timur) baru resmikan pabrik di Bontang.”
BISNIS