Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bidik Konsumsi Rumah Tangga 2023 5,4 Persen, Sri Mulyani: Ekonomi Semakin Pulih

Sri Mulyani menuturkan konsumsi rumah tangga akan mendukung investasi

31 Mei 2022 | 21.27 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbelanja di Pasar Santa, Kebayoran, Jakarta. Instagram
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbelanja di Pasar Santa, Kebayoran, Jakarta. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan konsumsi rumah tangga pada 2023 yang berkontribusi sebesar 54,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dapat tumbuh sekitar 4,8 persen sampai 5,4 persen.

“Peranan dari sektor konsumsi diharapkan kembali pulih dengan semakin pulihnya ekonomi,” kata Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa 31 Mei 2023. 

Sri Mulyani menuturkan konsumsi rumah tangga akan mendukung investasi yang memiliki kontribusi sebesar 30,8 persen terhadap PDB dan diperkirakan tumbuh 6,1 persen sampai 6,7 persen tahun depan.

Ia menjelaskan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat di tengah tingginya harga komoditas global yaitu melalui pemberian subsidi.

“Kenapa kita memilih untuk saat ini meningkatkan subsidi adalah dalam rangka menjaga pemulihan dari sisi daya beli rumah tangga kita agar tidak tergerus inflasi yang tinggi,” katanya.

Sementara dari sisi Kementerian PPN/Bappenas, Menteri Suharso Monoarfa menargetkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) tahun depan di kisaran 4,9-5,5 persen.

“Pertumbuhan ekonomi itu dari sisi konsumsi kita harapkan 4,9-5,5 persen,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peran Investasi Hijau Tahun Depan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Menurut Suharso, konsumsi masyarakat diperkirakan tumbuh positif karena didorong oleh peningkatan aktivitas seiring dengan terkendalinya penanganan pandemi COVID-19 dan tingkat inflasi yang tetap terjaga.

Untuk investasi, Suharso optimistis akan tumbuh 6,1-6,7 persen pada tahun depan dengan didorong oleh tren investasi hijau yang semakin kuat seiring adanya komitmen global untuk mencapai pembangunan rendah karbon.

Investasi juga meningkat seiring pengintegrasian sistem perizinan di tingkat pusat melalui One Single Submission-Risk Basrd Approach (OSS-RBA) dan di daerah melalui sistem One Single Submission (OSS).

Peningkatan investasi skala besar yang akan terjadi pada tahun depan ini akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Baca: Kondisi Makro 2023 Penuh Tantangan, Sri Mulyani: Harus Teliti dan Waspada

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus