Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bos Go-Jek, Nadiem Makarim, dan konglomerat Chairul Tanjung masuk ke bursa Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin. Nama Nadiem Makarim dan Chairul Tanjung muncul setelah beredar nama Erick Thohir dan Najwa Shihab, yang juga masuk ke bursa Ketua Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf.
Baca: Agus Gumiwang Masih Terdaftar di Tim Sukses Jokowi - Ma'ruf Amin
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Chairul Tanjung, dia dari luar kan. Bahkan bosnya Go-Jek juga, saya lihat untuk kaum milenial," kata mantan politikus Demokrat, Ruhut Sitompul, di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa tokoh dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf menilai dua sosok tersebut sebagai generasi muda yang memiliki prestasi serta mencerminkan generasi milenial. Ruhut mengatakan semua nama yang beredar itu memungkinkan dibahas di internal tim kampanye Jokowi - Ma'ruf. Namun, Ruhut menegaskan, pemilihan ketua tim kampanye Jokowi - Ma'ruf merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai capres.
"Nanti mungkin mereka masuk dan dekat dengan kita, bisa saja. Tapi kita serahkan karena itu adalah wilayahnya Pak Jokowi," ujar Ruhut.
Pada Selasa, 28 Agustus 2018, Tim Kampanye Nasional Jokowi dan Ma'ruf Amin telah menunjuk mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai juru bicara. "Tim Kampanye Nasional memutuskan menunjuk Bapak Deddy Mizwar sebagai juru bicara, adalah bagian dari penggalangan massa dan upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye," kata Hasto Kristiyanto, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, seusai rapat koordinasi TKN Jokowi-Ma'ruf, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa.
Menurut Hasto, ditunjuknya Deddy Mizwar sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi dengan pertimbangan Deddy memiliki popularitas, pengalaman di bidang politik dan pemerintahan, serta sesuai dengan visi-misi pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf. Deddy Mizwar berlatar belakang seniman dan budayawan serta memiliki pengalaman di politik dan pemerintahan, sehingga dinilai memiliki kesamaan dengan visi-misi Jokowi-Ma'ruf yang merujuk pada ajaran Trisakti dari Sukarno.
BISNIS I ANTARA