Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) Adrian Syarkawi bercerita soal bisnis radio di masa pandemi Covid-19 saat ini. Bagi dia, pandemi sebenarnya bisa memberikan keuntungan bila perusahaan memanfaatkannya dengan strategi yang tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami melihat radio itu, yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah teman," kata Adrian dalam acara WOW Brand Festive Day pada Rabu, 4 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selama ini, kata dia, publik barangkali memiliki persepsi yang paling dicari di radio adalah musik dan berita. Tapi dengan perkembangan yang ada, keduanya sudah bisa dinikmati di berbagai platform khusus di bidangnya.
Tapi radio, memiliki kekuatan pada penyiar mereka. Sementara saat ini, masyarakat harus melakukan pembatasan kegiatan sehingga sosialisasi pun menjadi hilang. "Jadi di masa pandemi ini, justru teman menjadi hal yang sangat dicari," kata dia.
Dengan mendengarkan radio, menurut Adrian, masyarakat bisa merasa diajak ngobrol dengan para penyiar, diskusi santai, sambil mendapatkan informasi. Baik itu melalui sambungan telepon, chat, dan media sosial lainnya.
Pendekatan humanisme inilah yang semakin ditekankan oleh Mahaka Radio kepada para pendengar mereka. Strategi ini diterapkan di tujuh radio yang ada di bawah Mahaka, seperti yang banyak dikenal, yaitu Jak FM dan Gen FM.
Di Mahaka Radio, kata Adrian, para penyiar sudah dilatih untuk menyampaikan informasi layaknya mengobrol sesama teman. "Jadi radio diuntungkan sebenarnya, walau makin harus ditekankan sisi humanisnya," kata dia.
Pendekatan ini bukanlah tanpa dasar. Adrian mengutip survei dari lembaga riset pasar ternama, Nielsen, yang dipublikasikan pada 3 Maret 2020. Survei ini bertajuk "Radio is Comfort Food as Media Consumption Rises amid Covid-19 Pandemic."
Survei dilakukan secara online di Amerika Serikat, terhadap 1000 orang berumur 18 tahun ke atas selama tiga hari, dari 20 sampai 22 Maret 2020. Kesimpulan utama yang mereka catat adalah 83 persen konsumen semakin sering mendengarkan radio di masa pandemi, dibandingkan sebelumnya.
Nielsen juga mencatat sebanyak 53 persen responden merasa mendapatkan informasi lebih ketika mendengarkan penyiar radio favorit mereka. Sebanyak 46 persen menjadi dapat info, toko mana yang sedang buka dan bisa didatangi untuk berbelanja.
Selanjutnya, 46 persen merasa terhubung dengan komunitas mereka, 44 persen merasa lebih ramai dan tidak kesepian, 40 persen merasa stresnya berkurang. Terakhir, 37 persen merasa kekhawatirannya di masa pandemi Covid-19 berkurang dengan mendengarkan penyiaran radio favorit mereka tersebut.