Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Impor serealia meningkat baik dari sisi nilai yaitu US$ 182,2 juta dan volumenya juga meningkat sebesar 491,1 ribu ton," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 22 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Negara utama asal impor beras, yaitu Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Sedangkan negara asal utama impor gandum, yaitu Australia, Argentina, dan Kanada serta impor jagung berasal dari Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat.
BPS mencatat nilai impor pada Maret 2024 mencapai US$17,96 miliar. Angka ini turun, baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sebesar 2,60 persen dan 12,76 persen. Penyumbang utama penurunan nilai impor secara bulanan dan tahunan adalah penurunan nilai impor barang modal.
Sedangkan nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 mencapai US$ 22,43 miliar. Angka ini naik 16,40 persen secara bulanan. Namun, secara secara tahunan nilai ekspor turun 4,19 persen.
Penyumbang utama kenaikan ekspor secara bulanan adalah kenaikan ekspor industri pengolahan. Antara lain, logam dasar mulia dan minyak kelapa sawit. Sementara penurunan nilai ekspor secara tahunan utamanya disumbang oleh penurunan nilai ekspor komoditas pertambangan dan lainnya.
Adapun surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Capaian perdagangan Maret tersebut membuat surplus bertahan selama 47 bulan berturut-turut.