Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

22 April 2024 | 15.20 WIB

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perbesar
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Impor serealia meningkat baik dari sisi nilai yaitu US$ 182,2 juta dan volumenya juga meningkat sebesar 491,1 ribu ton," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 22 April 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Negara utama asal impor beras, yaitu Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Sedangkan negara asal utama impor gandum, yaitu Australia, Argentina, dan Kanada serta impor jagung berasal dari Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat. 

BPS mencatat nilai impor pada Maret 2024 mencapai US$17,96 miliar. Angka ini turun, baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sebesar 2,60 persen dan 12,76 persen. Penyumbang utama penurunan nilai impor secara bulanan dan tahunan adalah penurunan nilai impor barang modal. 

Sedangkan nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 mencapai US$ 22,43 miliar. Angka ini naik 16,40 persen secara bulanan. Namun, secara secara tahunan nilai ekspor turun 4,19 persen. 

Penyumbang utama kenaikan ekspor secara bulanan adalah kenaikan ekspor industri pengolahan. Antara lain, logam dasar mulia dan minyak kelapa sawit. Sementara penurunan nilai ekspor secara tahunan utamanya disumbang oleh penurunan nilai ekspor komoditas pertambangan dan lainnya.

Adapun surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Capaian perdagangan Maret tersebut membuat surplus bertahan selama 47 bulan berturut-turut.

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus