Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BPS: Indeks Literasi Keuangan 66,46 Persen dan Inklusi Keuangan 80,51 Persen

Dari hasil survei BPS diketahui indeks literasi dan inklusi keuangan tahun ini meningkat dibandingkan dengan 2024.

3 Mei 2025 | 07.00 WIB

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Perbesar
Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hasil Survei Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan 2025. Indeks literasi dan inklusi keuangan tahun ini meningkat dibandingkan dengan 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Secara nasional, indeks literasi keuangan menunjukkan peningkatan dari 65,43 persen pada 2024 menjadi 66,46 persen pada 2025,” ucap Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono dalam konferensi pers pada Jumat, 2 Mei 2025. Survei ini menggunakan metode berkelanjutan dengan cakupan dan klasifikasi penghitungan yang sama seperti survei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila dirinci, indeks literasi keuangan layanan konvensional meningkat menjadi 66,45 persen dari yang sebelumnya 65,08 persen pada 2024. Kemudian, indeks literasi pada layanan syariah mengalami peningkatan menjadi 43,42 persen dari yang sebelumnya 39,11 persen pada 2024.

Indeks inklusi keuangan juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 75,02 persen pada 2024. “Meningkat relatif tinggi menjadi 80,51 persen,” ucap Ateng.

Pada layanan konvensional, inklusi keuangan meningkat dari 73,55 persen pada 2024 menjadi 79,71 persen. Sementara itu pada layanan syariah meningkat dari 12,88 persen menjadi 13,41 persen.

Angka di atas merupakan penghitungan berdasarkan metode keberlanjutan yang mencakup sembilan layanan jasa keuangan.

Sembilan layanan itu adalah yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pegadaian, lembaga keuangan mikro, fintech lending, penyelenggaraan sistem pembayaran. Selain itu, metode ini juga mencakup penyelenggara sistem pembayaran seperti dompet digital dan QRIS.

Survei dilaksanakan pada 13 Januari sampai 11 Februari 2025. Jumlah sampel sebanyak 10.800 responden yang tersebar di 34 provinsi dengan response rate 99,56 persen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus