Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan Pemerintah Kabupaten Jember menyepakati nota kesepahaman (MoU) terkait dengan dukungan pembiayaan perumahan dan layanan perbankan. Kedua pihak bekerja sama membangun sejumlah proyek di Jember, salah satunya Kampung Nelayan Puger.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami ingin biayai komunitas ekonomi mikro, saat ditawarkan (oleh Pemkab Jember) soal komunitas nelayan, itu cocok sekali. Kami ingin biayai nelayan, karena negara republik ini kawasan kelautan," ujar Direktur Utama BTN Maryono usai menandatangani MoU tersebut, di Menara BTN, Jakarta Pusat, Selasa, 14 November 2017.
Baca juga: BTN Bidik Salurkan Kredit 666 Ribu Unit Rumah di 2017
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Maryono, kampung nelayan itu memiliki potensi bisnis yang bisa mendukung ekonomi kerakyatan.
Pembangunan kawasan nelayan Puger itu pun sejalan dengan upaya
BTN mengoptimalkan penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Mikro. Rumah yang akan dibangun pun merupakan tipe 36 yang nilainya dianggap masih disanggupi oleh masyarakat kawasan tersebut.
"Jadi ini KPR mikro untuk nelayan antara Rp 50-75 juta. Uang mukanya kecil sekali, angsuran paling Rp 15 ribu per hari, jadi ini bisa meringankan para nelayan," tutur Maryono.
KPR mikro bersubsidi ini untuk membiayai aktivitas komunitas nelayan. "Kita tak hanya bangun rumah, tapi bagaimana BTN juga menbantu keluarga yang ditinggal melaut bisa berbisnis di tempat lain. Keluarganya, istrinya (nelayan) kita bina agar bisa bantu angkat kesejahteraan mereka."
Tak hanya pembangunan Kampung Nelayan Puger, MoU tersebut juga berisi perjanjian akad KPR secara serentak untuk 2.002 unit rumah di Jember. Pada 2016 kedua pihak sudah meyepakati akad KPR untuk 1001 unit rumah.
Ada pula komitmen membenahi 700 unit rumah sisa program Land Consolidation (LC) di Jember yang mangkrak pembangunannya.
"Kami ada pengalaman dengan macetnya pertumbuhan 700 rumah, banyak 'jagoan' datang dan bilang ingin selesaikan masalah, tapi yang berani tanda tangan MoU baru BTN," ujar Bupati Jember Faida.
Selain soal perumahan untuk nelayan dan masyarakat formal serta non formal, kata Faida, kedua pihak juga sepakat mengembangkan retribusi berbasis internet alias e-retibusi untuk pasar rakyat di Jember.
"Pasar rakyat jangan hanya dibangun fisiknya tapi manajemen keuangannya tidak dibangun. Masyarakat yang tersentuh perbankan lebih sejahtera daripada yang tak menyentuh itu," kata dia.
BTN menggencarkan kemitraan untuk mendukung program Satu Juta Rumah. Per Oktober 2017, Emiten berkode BBTN itu telah merealisasikan 75,32 persen dari target penyaluran kredit untuk program pemerintah tersebut. Angka itu setara dengan penyaluran kredit senilai Rp 55,7 triliun yang sebanding dengan pembangunan 501.626 unit rumah.