Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi, bahkan sebelum PDIP mengumumkan dukungannya.

2 Juli 2024 | 09.00 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi (kiri) menyapa relawan ketika menghadiri Rakernas IV Projo di Jakarta, Minggu, 16 September 2018. Rakernas ini digelar untuk mengkonsolidasi para pendukung dari berbagai daerah guna memenangkan Jokowi dalam pilpres 2019. ANTARA
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi (kiri) menyapa relawan ketika menghadiri Rakernas IV Projo di Jakarta, Minggu, 16 September 2018. Rakernas ini digelar untuk mengkonsolidasi para pendukung dari berbagai daerah guna memenangkan Jokowi dalam pilpres 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menkominfo Nama Budi Arie banyak mendapat sorotan akhir-akhir ini. Hal itu karena maraknya judi online dan kemudian peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang menyebabkan ratusan kementerian dan lembaga negara kehilangan data mereka. Terparah adalah Imigrasi yang tidak bisa melayani warga selama beberapa hari sejak serangan 24 Juni 2024.

Ketika Kementerian Kominfo sedang sibuk memberantas ribuan situs judi online, tiba-tiba ada serangan siber ke PDNS 2 yang berpusat di Surabaya. Tak kurang dari 282 instansi yang terimbas insiden ini.

Ada 44 instansi yang siap untuk melakukan pemulihan data, sementara sisanya masih dalam proses. Namun baru lima instansi telah melayani kembali masyarakat setelah melakukan migrasi data.

Banyak yang melihat kedekatan Budi Arie dengan Presiden Jokowi sejak ia mendirikan barisan pendukung Jokowi Projo pada 2013. Ketika itu Jokowi yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta baru disebut-sebut bakal jadi calon presiden.

Ketika PDIP waktu itu belum mengumumkan dukungan pada Jokowi untuk maju Pilpres, Budi Arie melalui Projo sudah 'mengkampanyekan' mantan Wali Kota Solo ini.

Sebenarnya cukup banyak kelompok relawan pendukung Jokowi selain Projo. Mereka di antaranya Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Almisbat, Galang Kemajuan (GK) Center, RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat), Gapura, Jaman, Bara JP, Kornas Jokowi, Indeks, KIB (Kebankitan Indonesia Baru), Duta Jokowi, Sekber Jokowi Nusantara, RPJB (Relawan Penggerak jakarta Baru), dan KAPT (Komunitas Alumni Perguruan Tinggi).

Namun Projo termasuk yang paling moncer di tangan Budi Arie. Mantan wartawan ini sebenarnya bukan orang yang ujug-ujug muncul di gelanggang politik. Ia sebelumnya aktif di partai politik termasuk menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI pada 2005-2010, dan Wakil Ketua PDIP DKI.

Budi Arie Setiadi lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Budi mengenyam pendidikan sekolah dasarnya di SD Marsudirini Koja, Jakarta. Setelah lulus, Budi melanjutkan ke SMP Marsudirini Koja Jakarta. Kemudian pada 1988, ia bersekolah di Kolese Kanisius Jakarta.

Usai lulus SMA, ia kuliah di Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Selama berkuliah, Budi Arie memiliki kiprah cukup panjang sebagai aktivis di antaranya menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI 1994-1995.

Dia juga mendirikan Forum Studi Mahasiswa dan Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI. Ia juga merupakan Ketua ILUNI UI Jakarta pada 1998-2001, mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).

Budi Arie juga aktif di dunia jurnalistik. Dia pernah menjadi redaktur pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994. Kemudian saat Reformasi bergejolak pada 1998, Budi Arie juga menginisiasi surat kabar kritis, Bergerak. Ia mengelola edisi minggu Media Indonesia pada 1994-1996. Ia ikut dalam pendirian Mingguan Ekonomi Kontan dan menjadi jurnalisnya sejak 1996 hingga 2001. Pada 2008-2009, dia menjadi Pemimpin Umum Tabloid Bangsa.

Dikutip dari Kemendesa.go.id, Budi Arie telah menerbitkan dua bukunya yang berjudul Menjemput Takdir Sejarah (2015) dan Berubah Demi Rakyat (2004).

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi. Projo didirikan pada Agustus 2013 dan di saat yang bersamaan Budi Arie menjabat sebagai Ketua Umum Projo periode 2013-2014.

Budi Arie menggalang aspirasi dan dukungan bagi Jokowi sebelum PDIP secara resmi mendeklarasikan pencalonannya. Organisasi ini tetap konsisten dalam mendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.

Budi Arie kemudian dilantik oleh Jokowi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) pada 25 Oktober 2019. Puncak karier politik Budi Arie Setiadi terjadi ketika dia ditunjtuk sebagai Menkominfo menggantikan Johnny G Plate yang terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan Menara BTS 4G BAKTI.

Dia dilantik oleh Presiden Jokowi pada Senin, 17 Juli 2023 di Istana Negara, Jakarta.

HATTA MUARABAGJA  | KAKAK INDRA PURNAMA | TIKA AYU | M JULNIS FIRMANSYAH | ANDIKA DWI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus