Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Pehubungan Ahmad Yani menjelaskan sistem turunnya penumpang bus Trans Jawa atau bus yang melayani trayek tol Trans Jawa. Ahmad Yani mengatakan penumpang hanya dapat turun di dua titik di sepanjang jalur Jakarta menuju Surabaya.
Baca juga: Bus Trans Jawa Beroperasi, Ini Bedanya dengan Bus Biasa
"Penumpang dapat turun saat bus berhenti. Bus kemungkinan hanya berhenti di rest area Semarang, dan Solo," ujarnya di kawasan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin, 27 Mei 2019.
Ahmad Yani mengatakan, sebelum tiba di tujuan akhir Surabaya, sopir akan mengistirahatkan armada-armada bus Trans Jawa di Rest Area KM 429 A Ungaran dan KM 519A Solo untuk rute Jakarta-Surabaya. Sedangkan rute Surabaya-Jakarta, bus bakal berhenti di Rest Area KM 398 B Ungaran dan 519 B Solo.
Saat bus berhenti, penumpang dapat turun dan melanjutkan perjalanan ke kota terdekat tujuannya. Operator penyedia otobus, ujar Ahmad Yani, akan bertanggung jawab menjemput penumpang menggunakan shuttle untuk membawa mereka keluar dari jalan tol.
Sistem pemberhentian darurat ini dilakukan lantaran bus Tol Trans Jawa belum memiliki terminal khusus. Sementara itu, bus tidak memungkinkan keluar tol lebih dulu untuk menurunkan penumpang dan kembali masuk ke ruas tol lagi lantaran tidam efektif.
Ahmad Yani menjelaskan, Kementerian Perhubungan kini tengah merencanakan desain bangunan terminal bus Trans Jawa yang rencananya kelar pada 2020. "Kendalanya kami belum dapat lahannya," ujar dia. Terminal bus didesain mirip dengan shelter yang minimalis, namun tetap memudahkan jangkauan penumpang ke pintu-pintu keluar gerbang jalan tol.
Pemerintah sebelumnya telah resmi mengaspalkan 36 bus trayek tol Trans Jawa rute Jakarta - Surabaya. Bus tujuan terminal tipe A di Kota Pahlawan ini menjanjikan ritase pemberangkatan bus lebih cepat ketimbang angkutan AKAP lainnya.
Ketua Bidang Angkutan Orang Organda Kurnia Lesani Adnan mengatakan bus Trans Jawa akan membawa penumpang ke tujuan akhir dengan waktu tempuh lebih-kurang 11 jam. Sementara itu ihwal tarif, ia memastikan pemerintah menyerahkan ke mekanisme pasar.
"Operator yang akan menentukan tarif," ucapnya di tempat yang sama. Sani menjelaskan, operator-operator akan menyeragamkan tarif angkutan bus Trans Jawa seperti tarif bus lainnya. Untuk hari-hari biasa, penumpang yang menunggang bus rute Jakarta hingga Surabaya dikenakan tarif Rp 300 hingga 350 ribu. Sedangkan pada Lebaran, harga tiket naik 20-30 persen.
Bus Trans Jawa saat ini dijalankan oleh delapan operator. Tujuh di antaranya merupakan operator swasta, meliputi PT Rosalia Indah, PT Harapan Jaya, PT Sinar Jaya, PT Lorena, PT Kramat Djati, PT Gunung Harta, dan PT Pahala Kencana. Sedangkan satu lainnya perusahaan pelat merah Perusahaan Umum Damri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini