Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Cessna 172 Skyhawk jatuh di Sungai Lamaran Tarum, Indramayu, pada Senin sore, 22 Juli 2019. Pesawat tersebut milik Angkasa Aviation Academy atau AAA, sekolah penerbangan yang berbasis di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip Tempo melalui laman resminya, angkasaaviationacademy.com, AAA adalah sekolah penerbangan milik PT Lion Mentari Group yang mengoperasikan pesawat Lion Air. Berdasarkan informasi tertulis dalam situs itu, AAA mulai berdiri pada 2010.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AAA digadang-gadang mendukung industri penerbangan Lion Air Group untuk memenuhi permintaan pilot bagi tiga maskapai milik perusahaan. Tiga maskapai milik perusahaan itu adalah Batik Air, Lion Air, dan Wings Air.
Di sekolah penerbangan itu, siswa AAA akan dilatih melakukan penerbangan, pemeringkatan, dan memahami standar prosedur yang telah ditetapkan. Sementara itu, berdasarkan situs resmi bandarasoekarnohatta.com, pada 2015, AAA memiliki 14 pesawat Cessna 172 yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
Saat ini, pesawat-pesawat ini digarasikan di dua lokasi hanggar. Di antaranya di Cirebon dan Palangkaraya. AAA disebut memiliki tanggung jawab atas kelaikan udara dan kinerja pesawatnya.
Sebelumnya, dalam manifes penerbangan, pesawat Cessna 172 Skyhawk tercatat berisi dua awak kabin, yakni Arthur Arfa sebagai pilot in command atau PIC dan Salman Alfarisi sebagai safety pilot stage training mutual. Dalam terbang latihan terbang, Arthur tercatat memiliki jam terbang sebanyak 115 jam. Sedangkan Salman memiliki jam terbang 105 jam.
Beberapa saat setelah insiden pesawat Cessna terjadi, Arthur ditemukan dalam kondisi selamat. Korban juga telah dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan awak pesawat lainnya, Salman Alfarisi, masih dalam proses pencarian.