Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan dalam 5 tahun ke depan, komoditas kopi Jawa Barat bisa kembali mendunia. Hal itu disampaikan Ridwan usai melakukan diskusi dengan stakeholders kopi di acara Ngopi Saraosna volume 6 yang dihelat di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat, 12 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Komoditas kopi adalah komoditi yang paling dicari karena makin kompetitif maka kualitas menjadi sebuah ukuran. Jabar karena sejarahnya dulu, maka kopi lima tahun ke depan harus kita bangkitkan lagi me jadi kopi terbaik dunia," ujar Ridwan.
Dalam waktu dekat, Ridwan berencana membentuk forum kopi Jawa Barat. Forum itu nantinya akan menjadi wadah bagi para pegiat kopi mulai dari petani, pedagang beras kopi, pemilik roastery hingga pengusaha kedai kopi di Jawa Barat.
"Bagi mereka yang mempunyai tekonologi canggih dan punya ilmu dagang yang hebat kita kombinasikan sampai ke level petani. Saya tak mau petani hanya menjadi petani yang tidak sejahtera," ujarnya.
Ridwan mengatakan kendala yang dihadapi petani kopi di Jawa Barat masih berkutat terkait masalah penyakit yang kerap kali menyerang tanaman. Hal itu sering membuat petani merugi lantaran harus gagal panen.
"Kalau curhatan petani mereka kekurangan tekonologi untuk memastikan apakah ini penyakit atau tidak ada problem di penjualan," katanya.
Selain itu, fluktuasi harga biji kopi pun terkadang sangat merugikan petani. Di beberapa daerah penghasil kopi di Jawa Barat, harga jual biji kopi tidak sesuai dengan modal tanam yang dikeluarkan petani.
"Seperti yang di Garut udah harganya tidak standar kemudian jualannya juga tidak ada yang baru. Sehingga nanti penjualannya kita akan bantu membantu menjual. Termasuk pemasaran berbagai level. Termasuk mimpinya punya kita bikin kafe di seluruh dunia," ucap Ridwan Kamil.