Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Di Depok, Pedagang Beras Jual Beras Medium di Atas HET Pemerintah

Pedagang beras di Pasar Sukatani, Depok, menjual beras jenis medium di atas harga eceran tertinggi, yang telah ditentukan pemerintah.

12 Oktober 2017 | 05.30 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berfoto di depan truk pembawa beras  saat operasi pasar beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 10 Oktober 2017.  Operasi pasar akan mendistribusikan 75 ton beras medium. Tempo/Ilham Fikri
Perbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berfoto di depan truk pembawa beras saat operasi pasar beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 10 Oktober 2017. Operasi pasar akan mendistribusikan 75 ton beras medium. Tempo/Ilham Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO,CO. Jakarta - Pedagang beras di Pasar Sukatani, Depok, menjual beras jenis medium di atas harga eceran tertinggi (HET), yang telah ditentukan pemerintah. Kepala UPT Pasar Sukatani Rusli Arief mengatakan pedagang beras di pasar tersebut menjual beras medium seharga Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan beras jenis premium seharga Rp 11.500 per kg.

Untuk beras jenis medium, harganya di atas HET yang telah ditentukan pemerintah, yakni Rp 9.450 per kg. Sedangkan harga jenis premium yang telah ditentukan pemerintah Rp 12.800 per kg.

"Harga di Pasar Sukatani lebih mahal karena bukan pasar utama," kata Arief di Depok, Rabu, 11 Oktober 2017. Ia mengatakan keluhan harga yang lebih tinggi untuk sejumlah kebutuhan pokok tersebut telah dilaporkan kepada pemerintah. "Namun memang pasar ini pasar kecil," ujarnya.

Simak: Pemerintah Gelar Operasi Beras Medium Lewat Pasar Induk Cipinang

Arief menuturkan Pasar Sukatani mendapatkan pasokan komoditas barang yang diperdagangkan dari pasar di dekatnya, seperti Pasar Cisalak dan Kemiri. Total, kata dia, hanya ada 213 lapak pedagang di Pasar Sukatani, dan empat di antaranya lapak pedagang beras.

Menurutnya, barang dagangan pedagang Pasar Sukatani dibeli konsumen untuk dikonsumsi langsung, bukan untuk dijual lagi. "Jadi memang harganya lebih mahal dibandingkan dengan pasar lain, apalagi pasar ini dekat perumahan," ucapnya.

Arief mengatakan akan terus melakukan sosialisasi HET beras kepada para pedagang. Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah mengenai masalah ini. "Sebab, pedagang memang mendapatkan harga sudah tinggi. Hitungannya membeli dari pendistribusian ke kedua karena pedagang di Pasar Sukatani tidak membeli di pasar induk," tuturnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok Anim Mulyana berujar pemerintah terus melakukan sosialisasi HET beras ke sejumlah pedagang pasar. "Stok beras medium di Depok aman. Hanya, kalau untuk medium, di pasar modern tidak dijual," katanya.

IMAM HAMDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus