Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Bloomberg Asia Tenggara, Tamara Henderson, memprediksi pemilihan presiden (Pilpres) akan berjalan dua putaran. Dia juga mengatakan kehadiran pemerintahan baru akan mempengaruhi aspek ekonomi ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Di Indonesia sedang mengadakan pemilihan presiden yang kemungkinan besar akan mengesampingkan investor sampai kepemimpinan dan ketidakpastian teratasi,” ujar Henderson melalui tayangan video dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, pemilihan umum (Pemilu) ini merupakan pertanyaan besar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dan jangka menengah. “Namun dalam praktiknya, keputusan pemilih bisa menjadi lebih bernuansa. Ketidakpastian seputar pergantian kepemimpinan akan terus berlanjut selama beberapa waktu dan tampaknya pemungutan suara putaran kedua akan diperlukan bulan Juni,” tuturnya.
Terlebih lagi, setelah Indonesia, Amerika Serikat juga akan menggelar Pilpres pada November mendatang. Hal Ini, menurutnya, bisa semakin mempengaruhi investasi asing.
“Jadi agenda pemerintahan baru akan berdampak kepada penanaman modal asing. Oleh karena itu, investor akan sangat berhati-hati terhadap upaya lebih lanjut untuk memperbaiki Iklim usaha dan potensi perubahan kebijakan,” kata dia.
Lebih lanjut, ekonom Bloomberg itu memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5 persen pada 2024, bahkan jika Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuannya.
“Jadi pertumbuhan 5 persen di Indonesia merupakan kinerja yang cukup rata-rata bagi perekonomian. Namun menurut pandangan kami, pertumbuhan ini seharusnya lebih kuat dari kebanyakan pertumbuhan ekonomi lainnya,” ucap Henderson.
Pilihan Editor: 37 PSN Jokowi Kelar Tahun 2023, Telan Anggaran Rp 475,4 T