Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ekonomi Melambat, Begini Solusi Kalla  

Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin terjepit ini menjadi tantangan yang mesti dilewati bersama-sama.

21 Agustus 2015 | 14.10 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada awak media seusai membuka acara kongres Diaspora ke-3, di Jakarta, 12 Agustus 2015. Dalam kongres tersebut Diaspora mendorong pemerintah untuk merevisi Undang-undang Kewarganegaraan yang berlaku,
Perbesar
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada awak media seusai membuka acara kongres Diaspora ke-3, di Jakarta, 12 Agustus 2015. Dalam kongres tersebut Diaspora mendorong pemerintah untuk merevisi Undang-undang Kewarganegaraan yang berlaku,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara menjadi salah satu solusi jitu guna menyelesaikan permasalahan ekonomi yang kini mendera Indonesia.

Menurut Kalla, Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, mulai dari etnis Sunda, Jawa, Bugis, Minang, dan lainnya, bukan merupakan suatu kelemahan melainkan suatu potensi yang bisa membuat negeri ini semakin kokoh. "Bhinneka Tunggal Ika, bangsa ini kuat karena kita berbeda-beda, tapi perbedaan justru menjadi kekuatan," kata Kalla dalam sambutannya pada acara kongres Paguyuban Pasundan ke-42 di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jumat, 21 Agustus 2015.

Kalla mencontohkan hubungan yang harmonis antara etnis Sunda dan Bugis yang diakuinya sangat dekat. Pada masa penjajahan, orang Bugis dibuang ke tanah Pasundan. "Itu merupakan upaya penjajah guna memecah belah bangsa Indonesia. Tapi justru mempersatukan kita."

Kalla tak segan-segan memberikan pujian terhadap Jawa Barat yang notabene masyarakatnya merupakan etnis Sunda. "Sunda telah memberikan segalanya kepada bangsa, karena tanpa Jabar (Jawa Barat) dengan pangannya saya kira Indonesia akan kelaparan," kata dia.

Makanya, kata Kalla, dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin terjepit ini menjadi tantangan yang mesti dilewati bersama-sama. "Ketika kondisi kita terpuruk maka peluang untuk bangkit akan semakin besar," katanya.

AMINUDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan Adiwijaya

Setiawan Adiwijaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus