Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan ekspor ke negara-negara di kawasan Uni Eropa selama triwulan I, 2016. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono menjelaskan terjadi penyusutan nilai ekspor nonmigas sekitar 0,04% secara year on year.
"Sedangkan secara bulanan masih tumbuh 4,80%," ujarnya, di Surabaya, Senin, 25 April 2016. Penurunan triwulanan secara year on year sebesar 0,04% menjadikan ekspor ke Eropa bercokol di level US$440,18 juta pada Januari - Maret tahun ini. Periode yang sama pada tahun lalu nilainya US$440,34 juta.
Secara keseluruhan ekspor Jatim ke Eropa memberikan peran 9,13% dari total penjualan produk nonmigas ke luar negeri. Ada tiga negara tujuan ekspor utama, yaitu Belanda, Inggris, dan Jerman.
Porsi tiga negara itu dalam struktur ekspor masing-masingnya sebesar 1,93% untuk Belanda, Inggris 1,08%, dan Jerman 1,44%. Adapun negara-negara Uni Eropa lain porsinya sampai 4,68%.
Ekspor ke Belanda dan Inggris mengalami penurunan secara yoy pada triwulan I/2016. Besarannya masing-masing 2,29% dan 20,73%, artinya ekspor ke Belanda susut ke level US$92,88 juta sedangkan Inggris US$51,86 juta.
Kendati demikian perdagangan dengan Jerman bertumbuah sebesar 7,97% menjadi US$69,68 juta. Adapun ke negara-negara lain di Eropa tumbuh 4,84% menjadi US$225,76 juta.
Secara keseluruhan ada 13 negara tujuan ekspor utama produk nonmigas Jatim, perannya sekitar 69,36% dari total ekspor. Perdagangan ke negera-negara ini tercatat turun 4,15% pada triwulan pertama menjadi US$3,34 miliar secara yoy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini