Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) atau GIAA PT bakal mengalihkan aset senilai senilai Rp418,28 miliar kepada anak perusahaannya, Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI). Pengalihan aset dilakukan lewat skema Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau PMHMETD dalam penawaran saham terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekretaris perusahaan GMFI, Rian Fajar Isnaeni, mengatakan Perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar Rabu, 16 Oktober 2024. GMFI setidaknya akan menerbitkan 11.736.512.323 lembar saham seri B dengan nominal Rp25 per lembar dengan mekanisme PMHMETD. “Saham baru tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham lama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas dividen,” kata Rian dalam laporan di laman keterbukaan informasi BEI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Garuda Indonesia selaku pemegang saham pengendali GMFI akan mengambil bagian atas seluruh saham terbaru itu dengan melakukan inbreng atau penyerahan modal nontunai. Garuda Indonesia akan menyerahkan sejumlah asetnya dengan nilai Rp418,28 miliar per 30 Juni 2024.
Aset yang akan dialihkan antara lain banggunan hanggar I,II,III, dan annex I,II,III, dan fasilitas pendukung berupa bangunan-bangunan penunjang lainnya, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar, dan mesin pelengkap bangunan. Seluruh aset itu berada di area Garuda Maintenance Facility Bandara Soekarno-Hatta.
Rian mengungkapkan perolehan aset melalui skema inbreng ini akan membuat GMFI memiliki fleksibilitas yang lebih baik dalam penggunaan, perbaikan, dan pengelolaan aset terkait kegiatan usaha dan pendukungnya. Selain itu, GMFI sedang menjajaki beberapa program percepatan lead time perbaikan pesawat yang berpotensi mengubah tata letak hangar. GMFI saat ini juga sedang mengembangkan layanan sewa warehousing yang diproyeksikan dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi Perseroan sekitar US$ 150 ribu sampai US$ 250 ribu per tahunnya.