Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) meningkat pada Maret 2018. Dalam laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertulis, harga ICP mencapai US$ 61,87 per barel pada Maret 2018. Nilai itu bertambah US$ 0,26 per barel dari Februari 2018 yang hanya US$ 61,61 per barel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Setelah sempat mengalami penurunan pada bulan Februari 2018, harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada bulan Maret 2018 naik tipis," seperti tertulis dalam laman Kementerian ESDM, Rabu, 4 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut pemerintah, penyebab kenaikan harga ICP karena meningkatnya permintaan minyak mentah di pasar internasional. Data International Energy Agency (IEA) menunjukkan, permintaan minyak global diperkirakan meningkat dari 1,5 juta barel per hari menjadi 99,3 juta barel per hari pada 2018.
Hal itu diperkuat dengan paparan The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). OPEC menyampaikan, tahun ini ada permintaan tambahan minyak dunia sebesar 1,6 juta barel per hari. Artinya, permintaan minyak mentah diprediksikan rata-rata 98,63 juta barel per hari atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan sebelumnya.
Selain itu, saat ini Korea Selatan dan India memiliki program pembangunan ekonomi serta infrastruktur. Program pembangunan disebut turut menambah permintaan minyak mentah di dua negara itu.
"Hal ini juga diketahui berimbas pada naiknya harga minyak global khususnya kawasan Asia Pasifik," seperti ditulis dalam laman Kementerian ESDM.
Faktor lain pendongkrak ICP, yakni meningkatnya harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Maret 2018. Referensi harga minyak internasional, Dated Brent, mencatat harga Minyak Mentah utama dari US$ 65,19 per barel pada Februari 2018 menjadi US$ 65,90 pada Maret 2018.
Ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah juga memengaruhi kenaikan harga minyak mentah global. Situs resmi Kementerian ESDM menyebut, "Berdasarkan informasi dari Reuters 26 Maret 2018, peluncuran rudal ballistic Houthi Yaman ke Arab Saudi turut memanaskan kondisi geopolitik Timur Tengah."