Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik, Ini Tiga Penyebabnya

Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) meningkat pada Maret 2018.

5 April 2018 | 14.30 WIB

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara, tren harga minyak mentah harus diwaspadai karena bakal berimbas pada harga gas dalam negeri yang sangat dibutuhkan oleh industry domestik. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara, tren harga minyak mentah harus diwaspadai karena bakal berimbas pada harga gas dalam negeri yang sangat dibutuhkan oleh industry domestik. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) meningkat pada Maret 2018. Dalam laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertulis, harga ICP mencapai US$ 61,87 per barel pada Maret 2018. Nilai itu bertambah US$ 0,26 per barel dari Februari 2018 yang hanya US$ 61,61 per barel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Setelah sempat mengalami penurunan pada bulan Februari 2018, harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada bulan Maret 2018 naik tipis," seperti tertulis dalam laman Kementerian ESDM, Rabu, 4 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pemerintah, penyebab kenaikan harga ICP karena meningkatnya permintaan minyak mentah di pasar internasional. Data International Energy Agency (IEA) menunjukkan, permintaan minyak global diperkirakan meningkat dari 1,5 juta barel per hari menjadi 99,3 juta barel per hari pada 2018.

Hal itu diperkuat dengan paparan The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). OPEC menyampaikan, tahun ini ada permintaan tambahan minyak dunia sebesar 1,6 juta barel per hari. Artinya, permintaan minyak mentah diprediksikan rata-rata 98,63 juta barel per hari atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan sebelumnya.

Selain itu, saat ini Korea Selatan dan India memiliki program pembangunan ekonomi serta infrastruktur. Program pembangunan disebut turut menambah permintaan minyak mentah di dua negara itu.

"Hal ini juga diketahui berimbas pada naiknya harga minyak global khususnya kawasan Asia Pasifik," seperti ditulis dalam laman Kementerian ESDM.

Faktor lain pendongkrak ICP, yakni meningkatnya harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Maret 2018. Referensi harga minyak internasional, Dated Brent, mencatat harga Minyak Mentah utama dari US$ 65,19 per barel pada Februari 2018 menjadi US$ 65,90 pada Maret 2018.

Ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah juga memengaruhi kenaikan harga minyak mentah global. Situs resmi Kementerian ESDM menyebut, "Berdasarkan informasi dari Reuters 26 Maret 2018, peluncuran rudal ballistic Houthi Yaman ke Arab Saudi turut memanaskan kondisi geopolitik Timur Tengah."

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus