Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harta Kekayaan Rano Karno yang Maju sebagai Wakil Gubernur Jakarta

Rincian harta kekayaan Rano Karno yang maju cawagub Jakarta 2024

29 Agustus 2024 | 15.43 WIB

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tengah) dan Rano Karno (kiri) memberikan keterangan kepada media usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tengah) dan Rano Karno (kiri) memberikan keterangan kepada media usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rano Karno resmi mendaftar sebagai calon wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada Rabu, 28 Agustus 2024 pukul 11.02 WIB. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mendampingi Pramono Anung Wibowo sebagai peserta Pilgub Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bersama Pramono, Rano Karno mengaku telah menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Selasa malam, 27 Agustus 2024. “Tadi malam saya diperintahkan Ibu Ketum untuk membantu membenahi Jakarta,” kata Rano di Kantor KPUD Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, berapa harta kekayaan Rano Karno? 

Harta Kekayaan Rano Karno

Berdasarkan keterangan yang tercantum pada laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rano Karno pertama kali menyampaikan jumlah hartanya ketika menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. Total kekayaannya kala itu sebesar Rp 10.619.265.001 per 30 September 2007. 

Selanjutnya, Rano Karno kembali menyerahkan laporan tentang kekayaannya saat menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten periode 2012-2017. Jumlah hartanya selama menjadi orang nomor dua di Banten, yaitu Rp 13.014.265.001 per 25 Juni 2011 dan Rp 12.146.070.486 per 1 Desember 2012. 

Dia kemudian diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten dalam sisa masa jabatan periode 2012-2017 menyusul penahanan Ratu Atut Chosiyah. Jumlah hartanya kala itu sebesar Rp 16.022.399.511 per 1 Desember 2015. 

Pada Pemilu 2019, Rano Karno mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Selama menjadi wakil rakyat, dia terpantau memiliki harta sebesar Rp 16.573.444.655 per 23 Mei 2019, Rp 19.415.081.049 per 31 Desember 2020, Rp 18.377.440.372 per 31 Desember 2021, dan Rp 19.719.432.768 per 31 Desember 2022. 

Selanjutnya: Terbaru, total kekayaan Rano Karno yang dilaporkan ke KPK....

Terbaru, total kekayaan Rano Karno yang dilaporkan ke KPK berjumlah Rp 18.493.410.489 per 31 Maret 2024 dengan rincian sebagai berikut:

-   Tanah dan bangunan: Rp 13.255.300.000.

-   Alat transportasi dan mesin: Rp 848.546.200.

-   Harta bergerak lainnya: Rp 207.244.560.

-   Surat berharga: Rp 675.000.000.

-   Kas dan setara kas: Rp 3.367.319.729.

-   Harta lainnya: Rp 140.000.000.

-   Utang: - 

Dalam LHKPN-nya, Rano Karno mengaku mempunyai empat bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Bogor, dan Bandung dengan luas 130 hingga 2.310 meter persegi. Dia juga membeli empat unit mobil, meliputi Toyota Alphard (2017), Toyota Innova (2017), Mitsubishi Pajero (2016), dan Honda Jazz (2015). 

Pernah Dibayar Rp 600 Ribu

Sebelum terjun ke dunia politik, Rano Karno dikenal sebagai aktor senior di kancah perfilman Indonesia. Meskipun populer, Rano Karno menyebut dia tidak masuk ke dalam daftar lima besar atau Big Five bintang film dengan bayaran tertinggi era 1970-an. 

Menurut dia, pemain film yang termasuk ke dalam Big Five dengan honor tertinggi, yaitu Yenny Rachman, Roy Marten, Yati Octavia, Robby Sugara, dan Doris Callebaute. 

“Ngomong soal honor eranya Yenny Rachman dengan Roy Marten yang membuat honor pemain film Indonesia rusak. Dulu ada namanya Big Five. Buka kartu nih, dulu zaman dia, honornya Rp 5 juta, enggak pernah ada bintang film bayarannya Rp 5 juta. Aku aja yang udah terkenal paling Rp 600-750 ribu,” ucap Rano Karno di kanal YouTube pribadinya, Minggu, 20 September 2020. 

SAVERO ARISTIA WIENANTO | MARVELA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus