Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ibu Kota Pindah ke IKN, PAMA: Peluang Efisiensi untuk Perusahaan

Manajemen PT Pamapersada Nusantara atau PAMA menilai pemindahan Ibu Kota ke IKN bisa menjadi peluang efisiensi perusahaan.

8 September 2023 | 06.16 WIB

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) melakukan penanaman pohon bakau di Pantai Limaru, Balikpanan, Kalimantan Timur, Selasa, 5 September 2023. Kegiatan tersebut merupakkan program peduli lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) PAMA untuk menurunkan emisi karbon. TEMPO/Riri Rahayu
Perbesar
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) melakukan penanaman pohon bakau di Pantai Limaru, Balikpanan, Kalimantan Timur, Selasa, 5 September 2023. Kegiatan tersebut merupakkan program peduli lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) PAMA untuk menurunkan emisi karbon. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Pamapersada Nusantara atau PAMA merespons positif rencana pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Project Manager PAMA Site BPOP (Distrik Balikpapan Operation) Sulasman menyebut pemindahan itu bakal memberikan perubahan positif bagi perusahaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Efisiensi PAMA akan luar biasa karena dekat dengan pengambil keputusan," kata Sulasman dalam acara media gathering di Balikpapan pada Senin malam, 4 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, kata Sulasman, IKN kemungkinan bakal mengubah pola Corporate Social Responsibility (CSR) PAMA. Adapun selama ini, CSR perusahaan kontraktor pertambangan batu bara itu berfokus pada ekonomi, kesehatan, lingkungan, sosial budaya dan pendidikan.

"Awalnya fokus ke UMKM, tapi kalau (IKN) sudah jadi ibu kota mungkin berganti ke pendidikan," ujar Sulasman.

Seperti diketahui, pemerintah memang memutuskan memindah ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pembangunan IKN ini pun sudah dimulai. Presiden Jokowi bahkan menargetkan upacara 17 Agustus 2024 bisa dilakukan di ibu kota baru tersebut.

Mengutip rilis Sekretariat Kabinet RI, ada sejumlah alasan Jokowi memindah ibu kota ke IKN. Pertama, beban Jakarta yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa, hingga bandara dan pelabuhan laut yang terbesar di Indonesia.

Kedua, beban Pulau Jawa yang semakin berat dengan penduduk sudah 150 juta atau 54 persen dari total penduduk Indonesia . Selain itu, 58 persen PDB ekonomi Indonesia itu ada di Pulau Jawa. Pulau Jawa juga menjadi sumber ketahanan pangan.

“Beban ini akan semakin berat bila ibu kota pemerintahan pindahnya tetap di Pulau Jawa,” kata Jokowi.

Namun, Jokowi mengatakan bukan satu-satunya upaya-upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan Pulau Jawa dan luar Jawa. Sebab, pemerintah juga akan membangun industrialisasi di luar Jawa berbasis hilirisasi sumber daya alam. Sementara Jakarta, kata dia, akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus