Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi belum akan keluar dari zona 6.050-6.150 sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021, meski sempat menguat tipis pada penutupan kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Resistance selanjutnya di sekitar 6.200," ujar analis dari Samuel Sekuritas Indonesia, Alfatih, Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam prediksinya hari ini, ia menyoroti sedikitnya tiga saham. Ketiga saham itu adalah PT Astra International Tbk. atau ASII, PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM.
Untuk ASII yang terakhir berada di level 5.150, Alfatih memperkirakan saham akan restistance di level 5.200-5.300, dan berlanjut ke 5.400-5.600 dan stop di 5.050.
Alfatih menilai harga saham ASII masih dalam tren naik sejak awal Agustus 202. "Sehingga masih berpeluang menguat ke arah target teoritis 5.400-5.600 dari break out terhadap pola down channel pada Januari hingga Agustus 2021," tuturnya. Ia juga menyebutkan batas risiko ada di level 5.050.
Sementara itu, Alfatih memperkirakan pergerakan saham BBCA yang terakhir berada di level 33.000. Ia memprediksi saham BBCA bisa menembus di atas 33.000, yang menunjukkan resisten kuat dari harga sejak 20 Agustus 2021 lalu.
Jika harga saham terus melambung dan melampaui level itu, Alfatih memperkirakan BBCA bisa menembus target 36.000. Dengan titik resistance lainnya di level 33.875, 34.725, dan 35.600.
Lebih jauh, Alfatih memaparkan titik critical support BBCA ada di 32.075. Harga belum mampu tembus supply area di 33.000, yang terbentuk dari pola harga sejak Agustus tahun lalu.
Jika mampu naik dan bertahan di atas 33.000, maka target kenaikan teoritis ada di 36.000. Sementara supply area lain ada di level 33.875, 34.725, 35.600 dan batas kritis di 32.075.
Terakhir, Alfatih merekomendasikan untuk beli saham TLKM yang terakhir berada di level 3.370. Saham ini berada di near support 3.330-3.300 dan resistance 3.440-3.500. “Harga sedang bergerak dalam pola upchannel sejak Juli 2021. Batas risiko saham di 2990 dan akan bergerak di demand area di 3.330-3.300 dengan batas supply area 3.440-3.500,” katanya.
Adapun IHSG kemarin menutup sesi di level 6.113 atau 0,38 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.089. IHSG cenderung stagnan di sesi kedua perdagangan.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.