Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IHSG Sesi Pertama Hari Ini Ditutup Menguat di Level 6.503,4

Di tengah penguatan IHSG, terpantau saham ANTM menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini.

22 April 2025 | 12.54 WIB

Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumar 28 Juni 2024 IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumar 28 Juni 2024 IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa, 22 April 2025. IHSG menutup sesi pertama di level 6.503,4. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“IHSG berhasil menguat di sesi pertama perdagangan hari ini,” kata Tim Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 356 saham menguat, 240 melemah, dan 243 stagnan. Aktivitas ini menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp4,8 triliun, frekuensi trading sebanyak 599.227 kali, dan volume trading sebanyak 93,4 juta lot.   

Saham emiten tambang logam Aneka Tambang (ANTM) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan frekuensi transaksi mencapai 34.053 kali, disusul FORE(21.440), dan BUMI (18.712).

Dari segi volume, saham emiten Grup Bakrie Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini dengan volume perdagangan sebesar 18,9 juta lot, disusul GOTO (4,1 juta), dan BRMS (2,8 juta). 

Indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) (naik 3 persen) menjadi indeks sektoral yang naik paling tinggi di sesi pertama hari ini. Posisi kedua diisi indeks sektor energi (IDXENERGY) (naik 2,2 persen), disusul indeks sektor infra (IDXINFRA) (naik 1,4 persen). 

Sementara itu, indeks sektor consumer non-siklikal (IDXNONCYC) menjadi indeks yang turun paling dalam di sesi pertama hari ini (melemah 1 persen), disusul indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) yang turun 0,7 persen dan indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) turun 0,7 persen. 

Sejumlah saham big cap yang turut mengangkat IHSG di sesi ini di antaranya BREN (naik 6,6 persen), AMMN (naik 6 persen), BBCA (naik 1,8 persen), dan TPIA (naik 1,3 persen). 

Lima saham yang masuk daftar top gainer di sesi pertama hari ini berdasarkan persentase kenaikan antara lain sebagai berikut. 

  • CITY (naik 25,3 persen ke Rp 99 per saham)
  • DAAZ (naik 24,4 persen ke Rp 4.270 per saham)
  • IOTF (naik 20,1 persen ke Rp 173 per saham)
  • IFSH (naik 17,3 persen ke Rp 810 per saham) 
  • INDY (naik 16,8 persen ke Rp 1.315 per saham) 

Sementara itu, lima saham yang masuk daftar top loser di sesi pertama hari ini berdasarkan persentase penurunan antara lain sebagai berikut. 

  • LPPF (turun 14,8 persen ke Rp 1.685 per saham) 
  • FMII (turun 14,7 persen ke Rp 380 per saham)
  • CSRA (turun 14,2 persen ke Rp 570 per saham)
  • MEJA (turun 9,8 persen ke Rp 220 per saham) 
  • RELI (turun 9,2 persen ke Rp 430 per saham)

Sejumlah pasar Asia cenderung mixed. Hal ini terlihat per akhir sesi pertama hari ini, indeks Shanghai menguat naik 0,3 persen, begitu juga Kospi (naik 0,1persen), ST! (naik 1,2 persen), sementara Nikkei melemah 0,3 persen, dan Hang Seng flat. 

Bursa Amerika Serikat ditutup melemah pada Senin, 21 april kemarin, Dow -2.48 persen, S&P 500 -2.36 persen, dan Nasdaq -2.55 persen. Pasar anjlok setelah Presiden Trump kembali mengkritik pimpinan Federal Reserve Jerome Powell, yang memicu kekhawatiran atas independensi Fed di tengah meningkatnya volatilitas akibat kebijakan tarif Trump yang berubah-ubah.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus