Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK 16 Januari hingga 6 Februari 1984 tercatat empat saham yang terus-menerus turun kursnya di bursa PT Semen Cibinong (dari Rp 17.300 menjadi Rp 17.150), PT BAT Indonesia (dari Rp I.000 menjadi Rp 950), PT Unilever Indonesia (dari Rp 2.590 menjadi Rp 2.530), dan PT Goodyear Indonesia (dari Rp 780 menjadi Rp 730) per saham. Penurunan saham Semen Cibinong, yang kali ini agak besar, mungkin ada hubungannya dengan dividen yang baru dibagikan 29 Desember 1983 sebesar Rp. 700 per saham. Biasanya, memang, saham perusahaan cenderung turun setelah pemberian dividen. Penurunan nilai saham semen Cibinong diduga akan terkendali. Sebab, PT Danareksa sudah turun tangan: mulai 30 Januari lalu Danareksa aktif membeli saham Cibinong. Sampai 6 Februari, 850 saham diborong persero itu. Beberapa saham lain tampak menguasai kursnya. Sedikitnya empat perusahaan memperlihatkan kecenderungan itu: PT Tificorp, PT Sepatu Bata, PT Squibb Indonesia, PT Pan Union Insurance, dan PT Sucaco.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo