Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Indomie di Taiwan Terkonfirmasi Mengandung Zat Pemicu Kanker, Kemendag Yakin Ekspor Tetap Berjalan

Kemendag menyatakan produk yang ditemukan Otoritas Taiwan ini bukan berasal dari distributor resmi yang ditunjuk oleh produsen Indomie.

5 Mei 2023 | 10.33 WIB

Indomie rasa ayam spesial yang dijual di Taiwan. Dok. Kementerian Kesehatan Taiwan
Perbesar
Indomie rasa ayam spesial yang dijual di Taiwan. Dok. Kementerian Kesehatan Taiwan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan telah mengkonfirmasi produk Indomie rasa ayam bawang yang beredar di Taiwan mengandung zat pemicu kanker. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan produk itu sama dengan yang ada di Tanah Air dan diimpor oleh para diaspora Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Namun, ia meyakini ekspor mi instan asal Indonesia tersebut akan terus berjalan. "Menurut saya keran ekspor ke sana tidak akan ditutup, karena kejadian serupa sering terjadi berkali-kali," ujarnya saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Mei 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nilai ekspor Indomie ke Taiwan, kata Didi, mencapai puluhan dolar Amerika. Karena itu, Didi sudah berdiskusi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei agar persoalan ini segera ditemukan solusinya. 

Dia mengatakan produk yang ditemukan Otoritas Taiwan ini bukan berasal dari distributor resmi yang ditunjuk oleh produsen Indomie. Sehingga, produk yang diekspor belum disesuaikan dengan standar keamanan pangan Taiwan.

Sementara Taiwan memiliki standar yang berbeda dengan Indonesia. Adapun etilen oksida yang ditemukan oleh otoritas Taiwan dalam Indomie itu disebut melebihi standar kesehatan yaitu 0,187 mg/kg (ppm). 

Tidak hanya Taiwan, Didi mengatakan kasus serupa pernah terjadi di Jepang, Korea, dan Singapura. Hal itu, menurutnya, terjadi karena badan internasional telah memberi wewenang kepada setiap negara untuk menentukan sendiri standar kandungan dalam makanan dan minuman yang beredar.

Kemendag pun merekomendasikan agar produk dari distributor resmi yang tidak sesuai standar Taiwan untuk ditarik. Namun, ia mengaku tak dapat memastikan pengaturannya mengingat diaspora Indonesia di Taiwan mencapai hampir 300 ribu orang. 

"Jadi sebetulnya kami tidak menyalahkan mereka (diaspora Indonesia) yang bisa membawa masuk Indomie ini. Kadang-kadang kan mereka bawa dengan tentengan tangan," ujar Didi. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus