Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mumbai, India - Minyak nabati, komoditas pangan yang tumbuh paling cepat di antara komoditas lainnya, mempunyai peranan penting dalam menunjang kebutuhan umat manusia. Namun, saat ini permintaan akan minyak nabati jauh lebih tinggi dari pasokannya di pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Oleh sebab itu, dibutuhkan tindakan cepat dan tegas dari negara-negara produsen minyak nabati untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu diperlukan upaya strategis untuk meningkatkan ketahanan di masa depan dalam menyediakan minyak nabati secara berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk memfasilitasi tindakan ini, Council of Palm Oil Producing Countries atau Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) akan menjadi tuan rumah bersama dalam 2nd Sustainable Vegetable Oils Conference atau Konferensi Minyak Nabati Berkelanjutan ke-2 (2nd SVOC). Agenda ini selaras dengan pertemuan G20 dan saling mendukung dengan Globoil India 2023.
Setelah konferensi pertamanya tahun lalu di Bali pada bulan November, Konferensi Minyak Nabati Berkelanjutan Kedua untuk tahun ini akan diadakan di Mumbai, India, pada tanggal 27 September 2023, di ITC Maratha Hotel.
Rizal Affandi Lukman, Sekretaris Jenderal CPOPC, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang berkontribusi dalam tantangan terhadap minyak nabati. Sejumlah hal itu di antaranya adalah masalah keberlanjutan dan dampak perubahan iklim, yang menjadi hambatan bagi produksi utama minyak nabati.
“Tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi, perubahan iklim, pembatasan perdagangan pangan, dan konflik Ukraina, serta permasalahan keberlanjutan menjadi rintangan yang signifikan bagi produsen minyak nabati,” kata Rizal pada hari Selasa, 26 September 2023.
Untuk itu, akan ada 3 topik utama yang akan dibahas dalam konferensi tersebut; yang pertama adalah tinjauan mengenai minyak nabati global, yang kedua adalah tentang memposisikan minyak nabati berkelanjutan di pasar global, dan yang ketiga adalah bagaimana membangun ketahanan untuk menghadapi ketidakpastian pangan minyak nabati di masa depan.
Tujuan utama konferensi ini adalah untuk memfasilitasi diskusi mengenai tantangan global dalam rantai pasokan minyak nabati dan untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mengenai perkembangan terkini. Selain itu untuk merumuskan strategi visioner dalam memastikan ketahanan pangan dan energi, mengatasi masalah keberlanjutan, dan secara efektif melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. dampak perubahan iklim.
PETIR GARDA BHWANA (MUMBAI)