Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Tri Sasono mendatangi gedung Bareskrim Kepolisian Republik Indonesia hari ini. Ia meminta Polri mengusut pengunggah video berisi rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami menilai video itu hoax karena ada sesi-sesi yang terpotong. Sehingga muncul penggiringan opini kalau Bu Rini bagi-bagi fee gitu,” kata Tri di Gedung Bareskrim Polri, Jakart Pusat, Selasa, 1 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tri tiba sekitar pukul 12.00 WIB bersama beberapa orang anggota federasi lainnya. Ia membawa salinan beberapa berita di media online terkait video percakapan tersebut. Namun, Tri diarahkan untuk mendatangi bagian Cyber Crime Polri untuk berkonsultasi terlebih dahulu.
“Kami diarahkan ke Cyber Crime untuk menentukan pasal-pasal apa yang dilanggar dalam kasus ini. Insya Allah besok, karena harus hari kerja. Kalau sudah, kami minta Polri usut dan tangkap pengunggah itu,” tutur Tri.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Jumat, 27 April 2018 lalu, akun media sosial instagram @jokerpolitik mengunggah video berisi percakapan antara Rini dengan Sofyan. Video yang berjudul “Membongkar Topeng Rini Soemarno" itu kemudian tersebar viral.
Menurut Tri, percakapan yang ada dalam video itu terjadi sekitar tahun 2016 lalu membahas proyek gas alam cair Bojonegara, Serang, Banten. Proyek yang hingga kini belum berjalan itu ditujukan untuk memasok beberapa pembangkit tenaga listrik milik PLN, salah satunya di Muara Tawar di Bekasi, Jawa Barat.
Tri menyebut percakapan itu membahas soal pembagian saham antara pihak swasta dengan PT Pertamina dan PLN. Rini, kata Tri, dalam hal ini ingin agar BUMN mendapat pembagian saham yang lebih besar dibandingkan swasta.
"Dari rekaman itu kan digiring seolah-olah membicarakan fee untuk Bu Rini berapa dan Pak Sofyan berapa. Karena Bu Rini Menteri BUMN ya maunya ke BUMN yang terbesar lah, bukan ke swasta,” ucap Tri.
Menanggapi hal ini, Rini Soemarno juga berniat untuk melaporkan penyebar video percakapan tersebut. Namun Menteri Rini belum mengatakan kepastian waktu pelaporan tersebut. Sofyan Basir pun berencana untuk melakukan pelaporan atas hal yang sama.