Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ini Rencana Dirut Bank Jago Usai Gojek Gelontorkan Rp 2,25 Triliun

Dirut PT Bank Jago Tbk. Kharim Gupta Siregar membeberkan tahapan yang akan dilakukan perusahaan usai Gojek menggelontorkan dana Rp 2,25 triliun.

19 Desember 2020 | 08.32 WIB

Gojek dan Bank Jago. Foto/gojek.com dan jago.com
Perbesar
Gojek dan Bank Jago. Foto/gojek.com dan jago.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. Kharim Gupta Siregar membeberkan tahapan yang akan dilakukan perusahaan usai Gojek menggelontorkan dana investasi Rp 2,25 triliun dan resmi menggenggam 22 persen saham bank tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kharim menyebutkan Bank Jago akan segera meluncurkan aplikasi keuangan tahun depan seiring dengan kehadiran Gojek sebagai investor baru. Perseroan bakal mengincar segmen mass market untuk menggarap peluang pasar baru yang dinilai menjanjikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bank Jago dengan model bisnis barunya menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Hal ini merespons tingginya kebutuhan layanan keuangan yang serba digital  seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat. 

"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem (digital) dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim di Jakarta, Jumat,  18 Desember 2020.

Kolaborasi Bank Jago dengan Gojek ini, menurut dia, akan menjadi tonggak penting untuk menggarap segmen mass market yang mana ekosistem digital Gojek sudah terbentuk. Untuk itu, pada tahap awal Bank Jago akan menggarap captive market dari ekosistem yang ada di Gojek.

"Mereka sudah ada track recordnya kan. Jadi ada potensi dari captive market ekosistem Gojek," ujar Kharim.

Direktur Keuangan Bank Jago Arief Harris Tandjung menambahkan, perseroan memang menyasar nasabah dari ekosistem digital yang sudah ada. Perseroan berharap bisa memanfaatkan jejaring dengan Gojek untuk menggaet nasabah baru.

Bank Jago menargetkan menambah 2 juta nasabah, ditopang aplikasi digital yang akan segera dirilis. Penyaluran kredit juga diperkirakan bakal lebih besar seiring dengan perekonomian yang juga pulih.

"Tapi tetap kami kalau kasih pinjaman harus prudent. Kami tidak mau (penyaluran) kredit tapi tapi bermasalah. Kami tetap hati-hati," ucap Arief.

Seperti diketahui, Grup Gojek kemarin secara resmi membeli saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) senilai Rp 2,25 triliun. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, melalui suratnya Direktur Utama PT Dompet Karya anak Bangsa Andre Soelistyo menyampaikan pihaknya membeli 1.956.600.000 atau 1,956 miliar saham ARTO.

Setelah transaksi, kepemilikan PT Dompet Karya anak Bangsa atau DOKAB di ARTO naik menjadi 22,16 persen atau 2,4 miliar saham dari sebelumnya 4,14 persen atau 449,14 juta saham. Total transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 2,25 triliun.

Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek, mengatakan investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.

Kemitraan dengan Bank Jago, menurut Andre, adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi. Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia. 

"Hal ini sejalan dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia," kata Andre.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus