Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury berharap proses initial public offering (IPO) atau penawaran perdana saham Pertamina Geothermal Energy (PGE) dapat diselesaikan akhir Februari 2023. Pahala mengatakan proses yang sedang berlangsung saat ini adalah finalisasi perjanjian underwriter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“IPO dilakukan agar PGE bisa mengembangkan EBT (energi baru terbarukan). IPO PGE tujuannya untuk tambah kapasitas EBT di listrik secara signifikan,” kata Pahala dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin, 13 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam IPO ini, Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menyebut pihaknya melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Masa penawaran awal PGE dilakukan pada 1 Februari hingga 9 Februari 2023.
“PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 saham biasa atas nama dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 820 sampai Rp 945,” ujar Ahmad dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.
AY berujar, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal dan pembayaran utang.
“PGE juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau 630.398.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan,” ujar Ahmad.
Seiring dengan target PGE untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang dioperasikan sendiri dari 672 mega watt (MW) menjadi 1.272 MW pada 2027, PGE siap mengeluarkan US$ 1,6 miliar untuk berinvestasi selama 5 tahun ke depan.
“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu, perseroan sudah merencanakan investasi baru,” kata Direktur Keuangan PT PGE Nelwin Aldriansyah melalui keterangan tertulis, dikutip Tempo, Senin,13 Februari 2023.
Nelwin menjelaskan, pada 2023, PGE menyiapkan investasi baru senilai US$ 250 juta dari estimasi belanja modal yang hanya sebesar US$ 60 juta pada 2022. Kemudian untuk investasi pada 2024, PGE menyiapkan dana senilai US$ 350 juta. Karena itu, pihaknya mencari alternatif pendanaan seperti melalui IPO.