Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IPO Pertamina Geothermal Energy Ditargetkan Rampung Februari

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury berharap proses IPO saham Pertamina Geothermal Energy (PGE) selesai Februari

13 Februari 2023 | 16.07 WIB

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) dan Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN Haryanto WS (kedua kanan) mencoba mengisi daya mobil listrik saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Rumah BUMN, Denpasar, Bali, Senin, 27 Desember 2021. SPKLU tersebut merupakan SPKLU pertama yang diresmikan dari total 21 SPKLU yang dibangun PT PLN (Persero) di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Perbesar
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) dan Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN Haryanto WS (kedua kanan) mencoba mengisi daya mobil listrik saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Rumah BUMN, Denpasar, Bali, Senin, 27 Desember 2021. SPKLU tersebut merupakan SPKLU pertama yang diresmikan dari total 21 SPKLU yang dibangun PT PLN (Persero) di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury berharap proses initial public offering (IPO) atau penawaran perdana saham Pertamina Geothermal Energy (PGE) dapat diselesaikan akhir Februari 2023. Pahala mengatakan proses yang sedang berlangsung saat ini adalah finalisasi perjanjian underwriter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“IPO dilakukan agar PGE bisa mengembangkan EBT (energi baru terbarukan). IPO PGE tujuannya untuk tambah kapasitas EBT di listrik secara signifikan,” kata Pahala dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin, 13 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam IPO ini, Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menyebut pihaknya melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Masa penawaran awal PGE dilakukan pada 1 Februari hingga 9 Februari 2023.

“PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 saham biasa atas nama dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 820 sampai Rp 945,” ujar Ahmad dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.

AY berujar, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal dan pembayaran utang.

“PGE juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau 630.398.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan,” ujar Ahmad.

Seiring dengan target PGE untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang dioperasikan sendiri dari 672 mega watt (MW) menjadi 1.272 MW pada 2027, PGE siap mengeluarkan US$ 1,6 miliar untuk berinvestasi selama 5 tahun ke depan.

“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu, perseroan sudah merencanakan investasi baru,” kata Direktur Keuangan PT PGE Nelwin Aldriansyah melalui keterangan tertulis, dikutip Tempo, Senin,13 Februari 2023.

Nelwin menjelaskan, pada 2023, PGE menyiapkan investasi baru senilai US$ 250 juta dari estimasi belanja modal yang hanya sebesar US$ 60 juta pada 2022. Kemudian untuk investasi pada 2024, PGE menyiapkan dana senilai US$ 350 juta. Karena itu, pihaknya mencari alternatif pendanaan seperti melalui IPO.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus