Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus melanjutkan pembangunan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi di perbatasan untuk tahap selanjutnya pada tahun anggaran 2017/2018. Salah satu titik perbatasan yang akan dibangun adalah Pulau Miangas, pulau terluar di Sulawesi Utara.
"Itu pulau yang lebih dekat ke Filipina, bahkan masyarakatnya ada yang pakai peso daripada dia ke Manado," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam sela pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian Perbatasan Negara di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2017.
Simak: Pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara Terganjal 2 Hal Ini
Rudiantara menuturkan jaringan telekomunikasi di perbatasan sangat penting untuk memperkuat sisi pertahanan dan kesejahteraan sosial. "Jadi harus ada seluler, televisi, radio, dan internet," katanya. Selanjutnya akan dilakukan pemetaan prioritas titik-titik pembangunan jaringan telekomunikasi perbatasan untuk tahun anggaran 2018. "Kami akan rapatkan lagi," ucapnya.
Dia menargetkan seluruh wilayah perbatasan nantinya harus sudah terjangkau jaringan telekomunikasi. Pembangunan jaringan telekomunikasi di perbatasan menggunakan dana kewajiban pelayanan umum (USO). Pemerintah juga masih akan melanjutkan program Palapa Ring untuk menunjang pembangunan jaringan di daerah-daerah terpencil. Adapun proyek Palapa Ring paket barat ditargetkan selesai pembangunannya pada kuartal I 2018.
"Jadi Kementerian Komunikasi membangun BTS (base transceiver station), ada sekitar 75, yang sudah beroperasi baru di Kalimantan, itu untuk TNI yang jaga di perbatasan," tuturnya. Menurut Rudiantara, pembangunan jaringan telekomunikasi di perbatasan berbeda dengan daerah lain karena sifatnya yang minim infrastruktur, seperti listrik. "Jadi power-nya adalah solar cell," ujarnya.
Sebelumnya, Rudiantara mengungkapkan, saat ini belum ada operator telekomunikasi yang dengan keinginan sendiri membangun di perbatasan. ”Memang ada yang mau membangun dan secara serius membangun? Tidak ada,” katanya.
GHOIDA RAHMAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini