Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Peretail modern mesti melakukan sejumlah inovasi agar mampu mempertahankan keberlanjutan bisnis jika stimulus serta bantuan yang disalurkan pemerintah tidak berjalan efektif, sehingga daya beli masyarakat tidak kunjung membaik pada 2021.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan sejumlah inovasi yang dapat dilakukan, di antaranya adalah penjualan produk dalam kemasan lebih kecil serta penggunaan alternatif bahan baku yang lebih murah.
"Hal itu perlu karena dunia usaha harus melakukan banyak inovasi dengan menjual produk-produk yang lebih murah sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya sudah menurun banyak," ujar Alphonzus kepada Bisnis.com, Senin, 17 Agustus 2020.
Selain itu, dia menilai peritel modern saat ini hanya berupaya agar mampu bertahan sampai dengan perekonomian mulai bergerak kembali. Itu pun, lanjutnya, tidak semua usaha dapat bertahan karena kemampuan yang berbeda-beda.
Realisasi rencana pemerintah yang tidak sesuai dengan harapan mesti diakselerasi, terutama pemberian stimulus serta pelonggaran kepada dunia usaha yang dilakukan secara bersamaan dengan upaya peningkatan daya beli masyarakat.
Dia mengatakan normalnya denyut usaha peretail modern juga sangat bergantung kepada vaksin Covid-19 yang diharapkan dapat segera ditemukan.
"Namun, setelah vaksin ditemukan dan diproduksi masih ada tantangan berikutnya, yaitu bagaimana dan secepat apa pemerintah dapat melakukan vaksin atas seluruh rakyat Indonesia," kata Alphonzus.
BISNIS
Baca juga: Supermarket Diminta Buka Lebih Lama, Ini Kata Peretail
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini