Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memprediksikan pertumbuhan penumpang pesawat pada tahun ini bisa sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pada tahun lalu mencapai hingga 45 juta penumpang. Namun dengan catatan program vaksinasi Covid-19 berhasil dilakukan secara menyeluruh.
“Itu berhasil saya optimis bahwa maskapai akan bertumbuh tidak lagi seperti pada 2020. Tambahan penumpang maupun kargo bisa 20 persen sampai 30 persen dengan catatan vaksinasi berhasil. Lalu kemudian juga grafik daripada Covid-19 turun. Dua hal jadinya. Vaksinasi berjalan berhasil kemudian secara grafik turun,” ujar Ketua I Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Suharto Abdul Majid, Jumat, 15 Januari 2021.
Suharto mengatakan masyarakat sebaiknya menyikapi program vaksinasi tak terlalu berlebihan dan buru-buru bergembira.
Kondisi pandemi Covid-19 global hingga tahun ini masih diliputi ketidakpastian. Menurutnya, dengan grafik pergerakan pandemi global yang tinggi menyimpan konsekuensi penurunan penumpang pesawat dan kondisi yang tak banyak beranjak seperti pada tahun lalu yakni sebesar 55 persen hingga 60 persen.
Namun, lanjut dia, jika program vaksinasi berjalan lancar dan semua masyarakat ikut mendukung program ini, hal itu akan turut membangun kepercayaan industri aviasi.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah dan industri juga masih perlu mengukur seberapa lama program vaksinasi ini berjalan menyeluruh.
Hal tersebut akan menjadi indikator untuk mendongkrak pertumbuhan. Secara logika, masyarakat yang sudah divaksinasi akan merasa lebih percaya diri dan mau melakukan perjalanan udara tanpa merasa was-was. Terlebih, katanya, kebutuhan bertransportasi tetap dibutuhkan bagi masyarakat luas.
Meski demikian, kata dia, vaksinasi tak akan membuat langsung pulih seperti kondisi pada 2019. Suharto memproyeksikan pemulihan industri minimal seperti pada 2019 paling cepat memakan waktu selama dua tahun, yakni pada 2022 atau 2023.
“Bisa dapat mendongkrak tahun ini dari tadinya pada 2020 sebesar 35 juta -37 juta saya optimis dengan tambahan katakanlah 20 persen -30 persen menjadi sekitar 40 juta-45 juta dengan catatan tadi ya. Kalau ternyata (vaksinasi Covid-19) enggak berhasil lalu ada virus varian baru berkembang. Saya kira angkanya enggak jauh berbeda kondisi 2020,” ujarnya.
BISNIS
Baca juga: Kemenhub: Maskapai Bisa Angkut Penumpang Pesawat Lebih dari 70 Persen, tapi...
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini