Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan revolusi industri mempengaruhi perilaku manusia. Perubahan tersebut berdampak pada keterbukaan lapangan kerja.
BACA: Tes CPNS 2018 Banyak yang Gagal, JK Ungkit Mutu Pendidikan
JK mengatakan industri setelah revolusi keempat dikuasai teknologi dan robotik. "Kalau semua yang bekerja automations dan robotic, mesin yang bekerja, maka tentu lapangan kerja berubah," ujarnya dalam acara Tempo Economic Briefing 2018 di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 15 November 2018.
Dia mencontohkan, manusia kini lebih memilih menggunakan telepon genggam ketimbang telepon meja. Dampaknya, pekerjaan sebagai operator telepon tak lagi diperlukan.
BACA: JK Sambut Kedatangan 74 Peserta Kirab Pemuda 2018
Selama empat tahun terakhir, misalnya, JK mengaku belum pernah mendengar telepon di meja kerjanya berbunyi. Dia sendiri lebih memilih langsung menghubungi orang yang ia butuhkan menggunakan telepon genggamnya.
"Di tiap kantor ada lagi telepon anti sadap. Tapi tidak pernah dipakai juga. Tetap saja pakai HP masing-masing," ujarnya.
JK mengatakan, akan lebih banyak lapangan pekerjaan hilang seiring dengan perkembangan teknologi. Namun bukan berarti masyarakat tak akan bisa bekerja. Dia optimistis revolusi industri membuka lapangan kerja baru.
Contoh yang diberikan JK ialah alih pekerjaan pemilik warung telepon atau wartel. Setelah telepon genggam menjamur, wartel tak lagi digunakan. Pada akhirnya, mereka memilih putar haluan menjadi penjual pulsa.
Meski begitu, JK mencatat, lapangan kerja baru yang timbul membutuhkan keahlian baru lantaran teknologi berubah dengan cepat. Setiap sumber daya manusia di Indonesia harus mampu menguasai keterampilan yang dibutuhkan. Pemerintah bertugas meningkatkan kemampuan masyarakatnya agar bisa mengikuti perubahan dan bersaing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini