Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

JK Sebut Daftar Orang Terkaya di RI Didominasi oleh Non-Muslim

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan saat ini deretan orang terkaya di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat non-muslim.

19 Oktober 2021 | 17.25 WIB

Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Jusuf Kalla bersama Forum Komunikasi Antar Ummat Beragama mengunjungi Gereja Katedral Makassar dan menyampaikan keprihatinan atas insiden bom bunuh diri pada Ahad (28/3). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Perbesar
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Jusuf Kalla bersama Forum Komunikasi Antar Ummat Beragama mengunjungi Gereja Katedral Makassar dan menyampaikan keprihatinan atas insiden bom bunuh diri pada Ahad (28/3). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan saat ini deretan orang terkaya di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat non-muslim. Ia mencontohkan, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sementara itu, kata JK, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam. "Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia, paling tinggi satu yang muslim, yang lainnya non muslim," kata JK dalam siaran YouTube Masjid Istiqlal TV, Selasa, 19 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau ada 100 orang miskin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam," ujar Kalla dalam siaran YouTube yang beragendakan Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

Lebih jauh, Jusuf Kalla menyebutkan dominasi non-muslim sebagai orang-orang terkaya di Indonesia adalah dampak dari ekonomi masyarakat. Khususnya muslim yang masih belum maju, dan menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk memajukan ekonomi nasional dan tidak menutup diri dari ekonomi syariah.

Ia menjelaskan semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah. Artinya, potensi ekonomi syariah terbuka sangat luas.

"Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah. Jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah," ujar JK.

Data Forbes per Agustus 2021 lalu menyebutkan orang paling kaya di Indonesia adalah pengusaha berusia 80 tahun, Robert Budi Hartono, dengan kekayaan US$ 18,3 miliar.

Berikutnya, ada Michael Hartono di posisi kedua dengan kekayaan mencapai US$ 17,6 miliar. Kemudian, disusul Prajogo Pangestu dengan kekayaan US$ 6,5 miliar, dan di posisi keempat Sri Prakash Lohia dengan harta senilai US$ 6,2 miliar.

Di posisi kelima ada Jerry Ng dengan nilai kekayaan US $4,7 miliar. Lalu ada Chairul Tanjung yang merupakan orang Islam yang dimaksud oleh JK dengan kekayaan US$ 4 miliar.

Sedangkan di posisi ketujuh, ada Eddy Kusnadi Sariaatmadja dengan total kekayaan US$ 3,8 miliar. Kemudian, keluarga Tahir di US$ 3,4 miliar di peringkat kedelapan dan berikutnya di posisi kesembilan orang terkaya ditempati oleh Djoko Susanto dengan US$ 2,4 miliar. Di ranking kesepuluh terdapat Mochtar Riady dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 2,1 miliar.

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus