Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jokowi Masih 'Santai' Rupiah Jeblok Nyaris Tembus 16 Ribu per USD, Sri Mulyani Bakal Lakukan Ini

Menkeu Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua KSSK mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan paket kebijakan agar rupiah tidak terus melemah.

25 Oktober 2023 | 12.28 WIB

Presiden Jokowi mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual bersama  Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Istana Bogor, Kamis, 26 Maret 2020. KTT ini digelar secara virtual untuk menghindari penularan virus corona. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Perbesar
Presiden Jokowi mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Istana Bogor, Kamis, 26 Maret 2020. KTT ini digelar secara virtual untuk menghindari penularan virus corona. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS semakin melemah. Untuk mendorong kurs rupiah kembali menguat, pemerintah melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tengah menyiapkan sejumlah langkah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua KSSK mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan paket kebijakan agar rupiah tidak terus melemah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada Rabu, 25 Oktober 2023 pagi, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta tembus nyaris Rp 16 ribu per dolar AS. Kurs rupiah melemah sebesar 0,13 persen atau 21 poin menjadi Rp15.870 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.849 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paket kebijakan itu, kata Sri Mulyani, utamanya untuk merespons agar kondisi sektor riil, inflasi, nilai tukar hingga stabilitas sistem keuangan dalam negeri tetap terjaga. Selain itu, paket kebijakan dibuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5 persen di tengah tingginya dinamika global saat ini.

"Kami sedang menyiapkan berbagai langkah paket kebijakan nanti agar sektor riil tetap terjaga, masyarakat kelas menengah terutama kelompok bawah daya belinya terutama dalam menghadapi El Nino bisa didukung melalui instrumen yang segera kita rumuskan," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.

Untuk memastikan kondisi sektor keuangan tetap stabil, Sri Mulyani menjelaskan bahwa KSSK akan melaksanakan rapat berkala pada akhir Oktober untuk mengevaluasi secara teliti dan melakukan berbagai stress test.

"Akan dilakukan berbagai langkah mengamankan. Ada adjustment pasti namun itu adalah di dalam untuk terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi tetap bisa berjalan secara sustainable," katanya.

Selanjutnya: Jokowi klaim depresiasi rupiah...

Jokowi Klaim Depresiasi Rupiah Masih Aman

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari Senin lalu tidak mengganggu sektor riil dan keuangan dalam negeri. Jokowi menilai Indonesia harus bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen, meskipun perekonomian global sedang melemah karena penguatan dolar Amerika. 

"Kalau kita lihat persentase depresiasi mata uang kita masih aman. Aman untuk sektor riil, untuk sektor keuangan, dan aman untuk inflasi," ujar Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima laporan terbaru tentang perkembangan situasi perekonomian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). KSSK terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua OJK Mahendra Siregar, dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa.

Dalam laporan tersebut, disampaikan bahwa selain rupiah yang masih terkendali di sektor riil dan keuangan, pertumbuhan kredit perbankan juga masih berada pada tingkat 8,69 persen. Menurut Jokowi angka tersebut masih cukup baik. 

Meski depresiasi rupiah diklaim masih aman, namun Jokowi juga menyoroti tantangan ekonomi global yang lebih rumit akibat kebijakan suku bunga tinggi di AS dalam jangka waktu lama. Jokowi mengatakan hal tersebut menyebabkan banyak investor menarik modal asing mereka ke Amerika Serikat, sehingga mengakibatkan indeks dolar AS menguat secara global. 

"Utamanya negara-negara berkembang. Capital outflow semua lari balik ke AS. Semakin juga merumitkan kita semua," kata Jokowi.


RIZKI DEWI AYU | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus