Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa Indonesia sudah memasok listrik ke Wutung di wilayah perbatasan Papua Nugini. Jokowi mengatakan listrik di daerah tersebut hidup hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terkait pembangunan jaringan listrik oleh PLN di perbatasan Skouw-Wutung, dapat saya sampaikan bahwa kerja sama ini dimulai hari ini dan listrik sudah menyala di Wutung pada hari ini," kata Jokowi usai bertemu Perdana Menteri Papua Nugini James Marape di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 15 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT PLN atau Perusahaan Listrik Negara (Persero) bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power untuk memasok listrik ke Desa Wutung. PLN memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan memakai jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura.
Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39 persen. Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa memasok listrik di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan di Papua Nugini sendiri, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW). Dibawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa dan Tidal Power Plant. Melihat struktur tersebut, Papua Nugini membutuhkan pasokan listrik, khususnya di daerah daerah perbatasan dengan Indonesia.
Dalam pertemuan di Istana Bogor, Presiden Jokowi dan PM Marape menyaksikan empat kerja nota kesepahaman (MoU) untuk mempererat kerjasama dua negara utamanya lintas batas. Nota kesepahaman yang ditandatangan di antaranya: Pertama, MoU gerakan lintas batas untuk bus atau transportasi komersial. Kedua MoU transportasi untuk angkutan lintas batas dengan kendaraan bermotor.
Ketiga MoU kerjasama di bidang kesehatan masyarakat di perbatasan antara indonesia dan PNG. Keempat, MoU mencakup pelatihan dan peningkatan kapasitas dari tenaga pendidik dan beasiswa untuk pelajar.
Jokowi, usai pertemuan dengan Marape, menjelaskan bahwa Indonesia juga akan terus mendukung pembangunan di Papua Nugini dan juga di negara Pasifik lainnya dengan dukungan bantuan berbagai program hibah.
"Di mana berbagai program hibah telah dilakukan dan masih terus berjalan seperti renovasi rumah sakit di Port Moresby, pembangunan fasilitas publik di West Spec," kata Jokowi.
Pilihan Editor: Jokowi dan PM Papua Nugini Sepakat Pererat Kerja Sama di Lintas Batas