Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RAY Rangkuti bicara dengan nada gusar. Direktur Eksekutif Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu baru saja menerima surat balasan dari satu lembaga donor asing, akhir Desember silam. "Kami meminta bantuan dana, tapi ditolak," ujarnya. Itu bukan surat jawaban pertama bagi Ray. Sejumlah lembaga penyantun lainnya juga angkat tangan. Jawaban mereka seragam: tak ada dana lagi bagi pemantau pemilu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo