Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kali IIni Tanpa Alkohol

Penjualan bingkisan lebaran yang berupa keranjang bambu berisi makanan & minuman sudah tidak disertakan minuman beralkohol. Para pengusaha toko tidak mengeluh. Pesanan tetap ramai. (eb)

16 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMILIK toko Sari Alam mengeluh "Tahun ini lebaran agak sepi." Toko ini yang berada di Gang Ribald, Jl. Pintu Besar Selatan, Jakarta, menjual makanan kaleng produksi dalam dan luar negeri. Ia melayani pesanan orang yang hendak mengirim makanan itu dalam bentuk bingkisan pada sahabat dan relasinya. Harga penjualannya per bingkisan berbeda-beda dari Rp 12.00 sampai Rp 40.000, tergantung ragam isinya. "Dua tahun lalu," katanya lagi, "jauh hari sebelum lebaran sudah banyak datang pesanan. Sekali ini, susah deh." Pedagang seperti ini banyak dijumpai di berbagai wilayah Jakarta. Bisnis mereka umumnya terpukul oleh seruan Presiden Soeharto supaya para penyumbang hendaknya mengirimkan bingkisan lebaran ke rumah-rumah yatim piatu, tidak seperti biasa untuk para pejabat. Apakah ada pesanan untuk rumah yatim piatu? "Jelas 'nggak ada dong," jawab pemilik toko Sari Alam. "Orang mau kirim buket (biasanya keranjang terdiri dari bambu) ini jelas karena ada maksudnya," sambung pembantunya. Tapi tidaklah sepi di semua tempat. "Bagi kami, lebaran sekali ini membawa hok-kie (nasib baik)," kata Djong Pitono dari toko P&D Nusa Indah di Blok M Kebayoran Baru. Rupanya dia banyak menerima pesanan. Di situ bingkisan tidak dianggap bertujuan 'balas jasa' karena para langganannya dianjurkan supaya "mengirim seperti pada saudara kita sendiri." Penjual dari Gelael Supermarket, Kebayoran Baru, juga tidak mengeluh. "Bahkan tahun ini lebih baik penjualan) ketimbang waktu rame-rame pemberantasan pungli," katanya. Umumnya para penjual itu sekali ini lebih bijaksana. Mungkin akibat ramai pemberitaan tentang Buya Hamka yang pernah menerima bingkisan lebaran berisi minuman keras. Sudah jarang diketahui bingkisan terakhir ini mengikutsertakan minuman beralkohol itu. Jika ada, para penjual menjamin pada kaum pemesan bahwa kirimannya tidak akan mendarat di alamat yang keliru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus