Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

KCIC Terapkan Tarif Dinamis Kereta Cepat Whoosh, Dampak Viral Video Sepinya Penumpang?

PT KCIC menerapkan tarif dinamis Kereta Cepat Whoosh dengan harga terendah Rp 150 ribu. Dampak dari viralnya video tentang penumpang yang sepi?

29 Januari 2024 | 14.05 WIB

Resmi, Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Dinamis Mulai 3 Februari, Paling Murah Rp 150 Ribu
Perbesar
Resmi, Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Dinamis Mulai 3 Februari, Paling Murah Rp 150 Ribu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (PT KCIC), Eva Chairunisa membantah penerapan tarif dinamis atau dynamic pricing pada Kereta Cepat Whoosh dilakukan buntut isu sepinya penumpang yang ramai diperbincangkan di media sosial X.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebagai informasi, harga tiket kereta cepat Jakarta Bandung akan berlaku dinamis mulai 3 Februari 2024. PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menetapkan harga tiket termurah Rp 150 ribu. Dengan skema baru ini, tarif Whoosh--merek kereta cepat Jakarta-Bandung--kelas premium economy akan berkisar Rp 150.000 hingga Rp 250.000

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eva mengklaim, rencana kebijakan tarif dinamis ini sudah diumumkan sejak awal peresmian Kereta Cepat Whoosh dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan isu sepinya penumpang yang sempat viral beberapa waktu lalu. "Jadi kebijakan dynamic pricing sudah diprogramkan sejak awal. Bukan karena adanya foto-foto penumpang sepi. Tidak ada kaitannya," kata Eva dalam keterangannya kepada Tempo pada Senin, 29 Januari 2024.

Meski demikian, Eva tak menampik, kebijakan dynamic pricing merupakan salah satu strategi untuk mendongkrak jumlah penumpang saat ini. Ia menyebut, pihaknya menargetkan jumlah okupansi penumpang bisa mencapai 90 persen atau setara dengan jumlah penumpang pada November tahun lalu. 

"Kita menargetkan penumpang bisa di atas 90 persen seperti November tahun lalu, sehingga kita keluarkan kebijakan dynamic pricing selain kerjasama dengan berbagai tempat wisata untuk meningkatkan minat masyarakat. Kita juga mulai memberlakukan dynamic pricing," kata Eva. 

Sebelumnya, Eva mengungkap, beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan dynamic pricing diantaranya jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan. 

Ia menyebut, selama peak hour atau jam sibuk, harga yang dikenakan akan meningkat. Sebaliknya, selama off peak hour atau jam longgar, harga yang ditawarkan akan lebih rendah. Penumpang, kata Eva, diberikan pilihan perjalanan dengan harga yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial mereka. Eva mengatakan, penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus