Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sidang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) belum lagi dimulai, tapi energi Gusmardi Bustami sudah separuh terkuras. Kondisi ini bisa dipahami karena ia memikul misi yang mulia, yakni memperjuangkan nasib petani Indonesia di gelanggang "perdagangan bebas" yang serba culas. Gusmardi sendiri mesti mengikuti sejumlah perundingan pendahuluan di Jenewa, Swiss, untuk kemudian merumuskan draf perhelatan besar tingkat menteri di Cancun, Meksiko, 10-14 September ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo