Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kebakaran Kilang Dumai, Pengamat: Keterlaluan, Sistem Keamanan Pertamina Sangat Buruk

Fahmy Radhi menyebut insiden meledak dan terbakarnya kilang minyak Pertamina Dumai, Riau, pada Sabtu, 1 April 2023, membuktikan sistem keamanan Pertamina sangat buruk.

2 April 2023 | 16.32 WIB

Warga melihat kebakaran akibat ledakan di Kilang Pertamina pada Sabtu malam, 1 April 2023. Sebab, insiden meledaknya kilang menyebabkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan.  ANTARA
Perbesar
Warga melihat kebakaran akibat ledakan di Kilang Pertamina pada Sabtu malam, 1 April 2023. Sebab, insiden meledaknya kilang menyebabkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -  Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut insiden meledak dan terbakarnya kilang minyak Pertamina Dumai, Riau, pada Sabu, 1 April 2023, membuktikan bahwa sistem keamanan Pertamina sangat buruk. Terlebih sebulan lalu, tepatnya 3 Maret 2023, juga terjadi  kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara. 

"Saya kira ini sudah keterlaluan," ujar Fahmy kepada Tempo, Minggu, 2 April 2023. "Pertamina tidak mau belajar bahwa kebakaran serupa memang bisa terjadi lagi."

Fahmy juga menilai Pertamina tidak serius untuk mencegah agar insiden seperti ini tidak terus berulang. Pasalnya, kejadian kebakaran di depo atau kilang perusahaan plat merah itu tidak terjadi sekali dua kali. Sebelum kebakaran Kilang Minyak Dumai dan Depo Plumpang, kebakaran di antaranya pernah terjadi di Kilang Minyak Balikpanan, Kilang Minyak Cilacap, dan Kilang Minyak Balongan. Bahkan, Kilang Minyak Dumai juga sempat terbakar pada 2014 lalu.

"Kebakaran terjadi lagi dan lagi. Penyebabnya selalu petir, itu kan nggak masuk akal," ucap Fahmy. "Kejadian berulang seperti ini tidak bisa ditoleransi lagi."

Menurut Fahmy, Pertamina bersikap abai terlalu menyederhanakan perkara ini. Sebab, kata dia, kemungkinan aset sudah diasuransikan. Sehingga tidak terlalu khawatir soal kerugian. "Tapi saya kira meski sudah diasuransikan, itu kan bisa menganggu operasional Pertamina dalam penyediaan di kilang ataupun Depo," ujarnya. 

Pertamina, lanjut Fahmy, mestinya menggunakan standar internasional dalam mengamankan aset strategis dan berisiko yang dipunya. Pertamina perlu belajar dari negara-negara lain, seperti Arab Saudi, yang menerapkan standar zero accident. 

"Kita hampir tidak pernah mendengar kebakaran kilang di Arab. Sementara di Pertamina, accident terjadi berulang. Keterusan," ucap Fahmy.

Selanjutnya: Pertamina meminta maaf dan bertanggung jawab atas kerugian 

Insiden terbakarnya kilang minyak Pertamina RU Dumai terjadi pada Sabtu, 1 April 2023, sekitar pukul 22.40. Peristiwa ini menyebabkan 9 pekerja di ruang operator menjadi korban karena terkena pecahan kaca. Namun, kini semuanya telah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Dumai.

Selain menimbulkan korban luka, Area Manager Communication, Relations, & CSR Refinery Unit Dumai Agustiawan menyebut insiden juga menyebabkan rumah warga dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan. Karena itu, Pertamina membentuk tim recovery dan segera mendata kerugian yang dialami warga. 

"PT Kilang Pertamina Internasional meminta maaf atas kejadian ini, dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan, Minggu, 2 Maret 2023. 

Sementara itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran kilang minyak tersebut."Proses investigasi penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan," kata dia.

Pilihan Editor: Kilang Pertamina Dumai Meledak, Kepala SKK Migas: Perlu Analisa Komprehensif agar Tak Terjadi Lagi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus