PERS Jakarta memperoleh wilayah pemasaran baru. Usaha Express
air cargo, sejak Juli memasukkan sejumlah koran dan majalah
terbitan Jakarta langsung ke Kuala Lumpur (Malaysia). Dengan
penerbangan langsung itu, para pelanggan sudah bisa membaca
berita mengenai Indonesia pada pukul 16.00.
Sambutan tupanya cukup baik. Sekitar 500 eksemplar koran dan
majalah misalnya Kompas, Sinar Harapan dan TEMPO -- setiap hari
diterbangkan ke Kuala Lumpur. Dan dalam usaha mengembangkan
pemasaran, Usaha Express (Jakarta) merencanakan pekan promosi
pers Indonesia bulan November nanti di Hotel Hilton, Kuala
Lumpur. Berbagai penerbit diharapkannya akan ambil bagian.
"Potensi pasar di Malaysia cukup besar," ujar J. Kaliman,
Presiden Direktur Usaha Express.
Untuk menunjang rencana itu, Latif Auto Mobile Sendirian Berhad
parner Kaliman di Kuala Lumpur) menghubungi Kementerian Dalam
Negeri Malaysia, yang mengawasi impor barang cetakan. Dari
instansi tersebut ternyata muncul keputusan mengejutkan.
Terhitung mulai 11 September, Usaha Express tidak diperbolehkan
lagi memasukkan koran dan majalah ke Malaysia.
Alasannya, menurut pembantu TEMPO di Malaysia, Ilham Ahmad,
Kementerian Dalam Negeri khawatir koran Indonesia tersebut akan
melindas koran lokal (Malaysia). Suara semacam itu juga pernah
dilontarkan kalangan pers setempat. Kaliman, tentu saja,
menganggap alasan semacam itu kurang kuat.
Jumlah 500 eks. dianggapnya terlalu kecil untuk bisa menyaingi
koran setempat.
Tapi Kementerian Dalam Negeri menganggap koran dan majalah
Indonesia tersebut kelak merupakan saingan berat pers setempat
yang menggunakan bahasa Malaysia. Utusan Malaysa (200 ribu) dan
Benta lanan (125 ribu) merupakan dua koran utama di Kuala
Lumpur, yang bersaing ketat. Kekhawatiran kementerian itu
semakin tebal tatkala Latif Auto Mobile meminta izin tambahan
memasukkan 2.000 eks.
Permohonan tersebut ternyata ditolak, bahkan Latif Auto Mobile
tidak diperkenankan mengimpor lagi barang cetakan itu. Tapi
Zainudin Abdul Majid, pimpinan perusahaan tersebut, masih belum
jera. Kini dia mengajukan permohonan mengimpor majalah Indonesia
saja--jika dianggap koran mengancan kelangsungan hidup koran
Malaysia. Sementara Kuala Lumpur belum-membeli jawaban, Usaha
Express memperoleh berita gembira. Pemerintah Kerajaan Brunei
mengizinkannya memasukkan koran dan majalah Indonesia ke sana.
Dan pertengahan bulan ini, Kaliman akan terbang ke Kuala Lumpur.
Jika pejabat di Kementerian Dalam Negeri tetap tak memberinya
izin, maka pelanggan di Malaysia akan kembali mendapat koran dan
majalah Indonesia lewat Singapura, yang lebih mahal dan juga
sering lambat tiba. Tapi apa boleh buat.