Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Dengan 30 unit bus listrik saja, Transjakarta mampu mengangkut 10 juta penumpang.
Elektrifikasi kendaraan umum akan menyasar BRT dan angkutan perkotaan.
Program elektrifikasi bus umum masih terhambat biaya investasi.
JAKARTA – PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta masih berusaha menggapai target penambahan armada bus listrik. Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza optimistis mampu mengoperasikan sekitar 100 unit bus listrik hingga akhir 2023. “Dengan 30 unit bus listrik saja kami sudah mendapat 10 juta ridership (keterangkutan penumpang),” ujarnya di kompleks Rasuna Epicenterum, Jakarta, kemarin, 13 Juni 2023.
Mengikuti program elektrifikasi angkutan umum yang dicanangkan pemerintah DKI, PT Transjakarta menargetkan penggunaan 10 ribu bus bertenaga setrum pada 2030. Selain untuk bus, program ini pun bakal merambah ke armada bus rapid transid (BRT), lalu angkutan mikrotrans atau angkot pada 2024. Perusahaan juga menyiapkan konversi mesin dan komponen bus diesel menjadi bus listrik pada 2025.
Sejak Maret 2022, sudah ada 30 bus listrik buatan BYD Auto asal Cina yang melayani tiga trayek pengumpan, yaitu Tebet-Bundaran Senayan, Senen-Bundaran Senayan, serta Tanah Abang-Blok M. Puluhan bus itu dibeli dan dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti, operator bus yang digandeng PT Transjakarta. Pengadaannya dibantu oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas milik PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) yang merupakan rekanan BYD di Indonesia.
Welfizon menyebutkan, perusahaannya sudah bermitra dengan 19 operator dalam pengembangan angkutan umum bertenaga listrik di Jakarta. Jumlah itu pun sudah mencakup 10 operator mikrotrans yang melayani rute pendek. Perusahaan memakai skema buy the service dalam kemitraan tersebut. “Jadi, kami membeli jasa operator. Pembayarannya berupa rupiah per kilometer,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo