Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mendekati level tertinggi sejak akhir Desember 2022 di angka 6.971. Indeks kemarin kembali menguat, meski sempat mengalami tekanan jual hingga area 6.920.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President dan Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan pola sejak Juni 2023 masih upchannel dalam kisaran 6.920 hingga 6.971. "Jika berhasil menguat kembali di atas 6.971, maka area supply berikutnya di 7.015 sampai 7.035," ucap Alfatih dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih mengungkapkan, empat saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor.
Pertama, ADRO yang sebelumnya ditutup di level 2.500. Alfatih merekomendasikan beli dengan target 2.600 sampai 2.650, lalu 2.720. Batas risiko di level 2.445. Ia mengatakan harga ADRO kemarin melanjutkan kenaikan dalam pola upchannel sejak akhir Mei 2023. Alfatih menilai saham ini berpotensi naik ke 2.600-2.650, lalu 2.720.
Kedua, saham INKP yang sebelumnya ditutup di 8.850. Ia merekomendasikan jual saham ini dengan target target 8.650, lalu 8.400 sampai 8.175. Cover 9.050.
Selanjutnya: Alfatih berujar harga saham ini....
Alfatih berujar harga saham ini kemarin melemah kembali, sehingga cenderung ke support terdekat di 8.650. Jika level ini tembus, menurutnya, tren penurunan dapat berlanjut kearah 8.400 sampai 8.175. ia juga memperkirakan kenaikan di atas 9.050 dapat mengurangi sentimen bearish yang ada.
Ketiga, saham ISAT yang sebelumnya ditutup di 8.600. Saham ini juga direkomendasikan beli dengan target 9.000 sampai 9.125. Batas risiko di level 8.475.
Harga ISAT kemarin pun sempat tertekan, namun berhasil menguat di area demand dengan pola sejak Juni 2023. Alfatih memprediksi saham ini bakal menguat dalam pola konsolidasi ke 9.000-9.125. Batas risiko 8.475.
Keempat, saham NSSS yang sebelumnya ditutup di 220. Alfatih merekomendasikan beli saham ini dengan target 228 sampai 230, lalu 240. Batas risiko di 215. Alfatih berujar harga NSSS kemarin ditutup menguat meski sempat masuk teritori negatif. Polanya masih dalam upchannel. Ia menilai saham NSSS berpotensi kenaikan ke 228-230, lalu 240.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.