Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemendag Dorong Ritel Indonesia Pasarkan Produk ke Malaysia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong para pelaku usaha ritel Indonesia memasarkan produk unggulan mereka ke pasar Malaysia.

9 Maret 2023 | 09.28 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong para pelaku usaha ritel Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan mereka ke pasar Malaysia. Kemendag juga mengajak para pelaku usaha ritel untuk memanfaatkan jaringan lokapasar JD di Negeri Jiran. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid mengatakan lokapasar tersebut turut diperkuat dengan kerja sama bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Adapun Hippindo pun telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan JDMAS Logistics Holding Sdn Bhd dari Malaysia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Semoga dengan penandatanganan MoU ini, pelaku usaha ritel di Indonesia bisa memanfaatkan dengan optimal kesempatan yang kini sudah ada untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan masing-masing di pasar Malaysia melalui platform lokapasar JDMAS,” kata Miftah dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis, 9 Maret 2023. 

Miftah berujar pemulihan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pertumbuhan di sektor perdagangan ritel. Ia merujuk pada catatan EuroMonitor yang menunjukkan jumlah ritel di Indonesia pada 2021 mencapai 40.377 unit. Ritel-ritel tersebut terdiri atas toko serba ada (toserba), supermarket, retail forecourt, dan hypermarket.

Menurutnya, sektor ritel telah berperan sebagai penyedia akses pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia berharap kerja sama sektor ritel dengan pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas dan daya saing melalui pengembangan penjenamaan dari produk-produk UMKM siap ekspor.

Di sisi lain, dia juga menilai teknologi digital telah ikut berkontribusi meningkatkan minat belanja masyarakat melalui lokapasar. Menurut catatan Bank Indonesia, nilai transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) pada 2022 mencapai Rp 476,3 triliun. 

Karena itu, Mifta menilai potensi-potensi yang ada di sektor ritel dan lokapasar harus dimanfaatkan untuk mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar luar negeri. “Kemendag akan terus mendukung pelaku usaha untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai ekspor produk-produk mereka,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.



Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus