Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

15 Mei 2024 | 14.46 WIB

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Ahmad Wahid bersama Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Jumat, 3 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.
Perbesar
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Ahmad Wahid bersama Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Jumat, 3 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengumumkan tidak akan membuka formasi pendaftaran taruna baru untuk Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran atau STIP. Keputusan ini menyusul kasus senioritas dan kekerasan yang menyebabkan satu taruna meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pengamat pendidikan dari Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa, Ki Darmaningtyas mengatakan keputusan Kemenhub meniadakan pendaftaran seleksi taruna STIP tahun ini adalah tepat. Sebab, menurut dia, keputusan tersebut bisa memutus relasi antara senior dan junior.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya kira sudah tepat, kalau saya mengusulkan bukan hanya satu tahun, tapi dua tahun," katanya ketika dihubungi, Rabu, 15 Mei 2024.

Ia mengungkapkan meski tidak dibuka pendaftaran baru untuk taruna STIP tahun ini, tidak bakal berdampak terhadap regenerasi sumber daya manusia milik Kemenhub. "Enggak ada dampak (buruk), apalagi mengalami gangguan regenerasi. Enggak ada," ujarnya.

Menurut dia, adanya kasus kekerasan antara senior dan junior beberapa waktu lalu merupakan momen yang tepat untuk Kemenhub mengevaluasi dan mereformasi sistem pendidikan di STIP. Ia mengungkapkan sebaiknya kultur lingkungan dan budaya disesuaikan dengan yang ada di perguruan tinggi atau universitas.

"Lebih baik seperti di universitas, kan tidak ada istilah senior-junior," ucapnya. Selain itu, ia menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Ia mengatakan, sejatinya asrama yang disediakan sekolah itu hanya dihuni oleh taruna baru tahun pertama. Sementara untuk taruna tahun kedua diwajibkan untuk tinggal mandiri di luar asrama. "Ini perlu dicoba, direncanakan. Nanti 3 sampai 5 tahun dievaluasi. Kalau efektif, lanjutkan," katanya.

Sebelumnya, Anggota Subbag Perencanaan, Data, dan Informasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub, Yogi memastikan STIP tidak akan membuka formasinya tahun ini.

“Izin kami konfirmasi bahwa tahun ini STIP tidak membuka formasi untuk pola pembibitan,” ucapnya dalam Konferensi Pers Persiapan Pembukaan Seleksi ASN untuk Sekolah Kedinasan 2024, melalui YouTube, Senin, 13 Mei 2024.

Ia pun tak menjelaskan lebih lanjut kapan seleksi tersebut dibuka kembali. Padahal, seleksi pendaftaran calon aparatur sipil negara (CASN) melalui jalur sekolah kedinasan sudah dibuka mulai Rabu, 15 Mei 2024.

Pemerintah telah mengalokasikan kebutuhannya untuk 8 instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan 3.445 formasi. Salah satunya, untuk 22 sekolah kedinasan yang dinaungi oleh Kemenhub, yakni sebesar 622 kebutuhan.

“Sesuai dengan penjelasan dari teman-teman perhubungan, tahun ini STIP tidak membuka formasi melalui jalur pendidikan kedinasan,” ujar Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen dalam forum yang sama.

AISYAH AMIRA

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus