Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kunta Nugraha mengatakan realisasi stimulus fiskal penanganan Covid-19 bidang kesehatan hingga 24 Juni 2020 baru mencapai 4,68 persen.
"Memang kalau kami lihat dari sisi dari total masih rendah tapi perkembangannya cukup bagus karena pekan lalu masih 1,63 persen," ujar Kunta dalam konferensi video, Jumat, 3 Juli 2020.
Kunta mengatakan pemerintah sudah melihat kendala-kendala yang menyebabkan penyaluran anggaran tersebut masih sedikit. Ia mengatakan kendala yang ada antara lain adalah gap antara realisasi keuangan dan fisik di masyarakat.
Sehingga, diperlukan percepatan proses administrasi penagihan. "Sebenarnya sudah jalan misalnya terkait penanganan pasien Covid-19, tapi uangnya yang belum 100 persen," tutur Kunta.
Menurut Kunta, saat ini pemerintah sudah melakukan terobosan, yaitu dengan menggunakan uang muka. Uang muka dapat disalurkan meskipun dokumen-dokumen belum lengkap, sembari nanti dokumennya dilengkapi.
"Jadi dokumennya belum lengkap enggak apa-apa, lalu uang mukanya saja kita keluarkan sambil jalan dokumen itu dipenuhi sehingga governance-nya tetap terjaga," tutur Kunta.
Merinci realisasi dari sisi kesehatan, insentif tenaga medis tercatat masih rendah lantaran terdapat kendala administrasi dan verifikasi yang rigid. Meskipun demikian, saat ini realisasinya sudah mencakup 62,5 persen dari tagihan.
"Jadi ada tagihan dari rumah sakit masuk, lalu 62,5 persen klaimnya sudah dicairkan. Yang sisanya belum karena kami menunggu dokumen untuk dilengkapi," kata Kunta.
Insentif itu juga sudah termasuk untuk tenaga medis yang mencapai 21.080 orang, terutama di rumah sakit yang khusus menangani COVID-19.
"Untuk bantuan iuran JKN karena memang mulai Juli ini maka akan mulai dibayarkan per Agustus. Untuk gugus tugas dan BNPB sudah bagus. Tenaga medis 16 orang yang meninggal juga sudah kami santuni," ujar Kunta.
Ia mengatakan ke depannya pemerintah akan mengambil terobosan-terobosan lain untuk mempercepat penyaluran stimulus tersebut.
CAESAR AKBAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini