Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) mengatakan defisit APBN atau anggaran pendapatan dan belanja negara tidak akan melebar, meskipun rupiah hampir mendekati Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat, harga minyak dunia bergejolak. Alasannya, berbagai bantuan disiapkan pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Enggak akan melebar, defisit akan lebih rendah dari 2,3 persen," kata Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu di Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Febrio menuturkan, pemerintah mengumumkan outlook defisit 2,3 persen pada Juni 2023. Menurut dia, ini lebih rendah dari asumsi APBN 2023 yang tadinya 2,85 persen.
"Saat ini begitu kita lihat perkembangan penerimaan, perkembangan belanja untuk K/L (kementerian/lembaga) maupun non-K/L, kita masiih lihat arah defisitnya ke bawah 2,3 persen," tutur dia.
Menurut Febrio, masih ada ruang untuk bermanuver agar APBN bisa berperan sebagai shock absorber. Dia menyebut, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah mengumumkan akan ada kebijakan untuk menjaga daya beli dan mendorong perekonomian tetap tumbuh.
Bantuan langsung tunai atau BLT El Nino
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada sejumlah bantuan yang tengah digodok dalam paket kebijakan ekonomi dan akan diberikan mulai akhir tahun.
Ketiganya adalah bantuan langsung tunai atau BLT El Nino, perpanjangan bantuan sosial atau Bansos beras, dan insentif pajak untuk rumah di bawah Rp 2 miliar.
"PMK (Peraturan Menteri Keuangan)-nya sedang disiapkan akhir tahun ini. Kalau PMK siap langsung berlaku," kata Airlangga dalam acara yang sama.
Sebagai informasi, mengutip data RTI Business pada 18.40, rupiah berada di level Rp 15.856 per dolar AS. Ini berarti rupiah melemah 0,58 persen terhadap dolar AS.
Sementara harga minyak naik pada awal perdagangan hari ini. Minyak mentah berjangka Brent naik 0,8 persen ke posisi 90,53 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,8 persen menjadi 86,2 dolar AS per barel.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA